London (ANTARA) - Eratnya hubungan antara Inggris dan China dalam hal investasi dan perdagangan akan menguntungkan kedua pihak karena kemajuan akan berdampak positif terhadap semua pihak yang terlibat, kata Sir Sherard Cowper-Coles, ketua Dewan Bisnis China-Inggris (China-Britain Business Council/CBBC) kepada Xinhua dalam wawancara baru-baru ini.

Cowper-Coles dan perwakilan CBBC lainnya baru-baru ini mengirimkan delegasi bisnis ke China untuk mempererat hubungan perdagangan.

Selama kunjungannya, dia mengamati optimisme yang meningkat di kalangan perusahaan Inggris yang beroperasi di China mengenai prospek di pasar China untuk tahun berikutnya.

Menurut data resmi Inggris, total perdagangan barang dan jasa antara Inggris dan China meningkat 18,3 persen menjadi 111 miliar poundsterling (1 poundsterling = Rp19.354) pada 2022 dan ekspor Inggris ke China meningkat 37,7 persen menjadi 37,6 miliar poundsterling.

"Kini, dengan perdagangan Inggris-China berada di rekor tertinggi. Kami berada di tahap baru," katanya kepada Xinhua.

Dia mengatakan para pemimpin bisnis Inggris berharap untuk memperkuat hubungan China-Inggris dengan cara yang saling menguntungkan,

Cowper-Coles mengatakan hubungan itu tidak hanya untuk kedua negara, tetapi untuk rakyat dari kedua negara.

"Dalam beberapa sektor tertentu di China, Inggris memiliki peran yang sangat penting," kata Cowper-Coles.

"Kita memulai perjalanan besar bersama, transisi menuju pembangunan ekonomi yang lebih berkelanjutan," katanya.

Selain kosmetik dan peralatan manufaktur canggih yang populer di China, terdapat potensi yang dapat dimanfaatkan oleh perusahaan Inggris, seperti kesehatan, ilmu hayati, model baru tabungan, dan manajemen kekayaan, imbuhnya.

Dalam pandangannya, perusahaan China juga memiliki peluang untuk berinvestasi di Inggris.

"China lebih maju dibanding negara lainnya di dunia dalam hal pengembangan teknologi abad ke-21, khususnya teknologi hijau, baik itu panel surya, turbin angin, atau baterai listrik," kata pakar tersebut.

Berkenaan dengan hubungan bilateral, dia mengatakan tingkat pemahaman harus ditingkatkan tidak hanya di kalangan para pemimpin kita, tetapi juga di kalangan siswa sekolah, dengan mendorong studi tentang peradaban China, bukan hanya studi tentang bahasa Mandarin.

"Ini adalah dua negara besar, dua peradaban besar, dan keduanya harus terkoneksi dan berinteraksi," katanya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Santoso
Copyright © ANTARA 2023