Jakarta (ANTARA) - Perusahaan milik negara PT Pelabuhan Indonesia atau Pelindo melatih masyarakat pesisir agar bisa menguasai teknik ecoprint supaya limbah pewarna tidak mencemari kawasan perairan dan mengganggu biota laut.
 
Direktur Sub Regional 3 Pelindo Ali Sadikin mengatakan program pelatihan tersebut diberikan kepada Kelompok Pengolah dan Pemasar Mina Mesari Simbar Segara di Denpasar, Bali.
 
"Pelatihan itu merupakan upaya pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir," ujarnya di Jakarta, Minggu.
 
Metode ecoprint adalah teknik olah dan pewarnaan dengan cara mencetak warna alam pada media, seperti kain, kulit atau kayu dengan beberapa teknik yang dikerjakan secara manual.
 
Pengolahan dan pewarnaan tersebut tidak melibatkan mesin serta tidak menggunakan cairan kimia berlebihan, sehingga ramah lingkungan.
   
Bahan yang dipakai sebagai pewarna kain berasal dari buah mangrove, dedaunan, dan warna alam lainnya yang diolah menjadi pewarna.
 
"Dengan adanya keterampilan baru itu, kami berharap masyarakat yang berada di wilayah ring satu Pelabuhan Benoa bisa lebih kreatif memanfaatkan sumber daya yang ada menjadi produk yang bernilai istimewa," kata Ali.
 
Perwakilan Kelompok Pengolah dan Pemasar Mina Mesari Simbar Segara, Dwi Utami Setyowati optimistis keterampilan baru dan modal kerja yang diperoleh dari program pelatihan itu bisa dikembangkan untuk meningkat kesejahteraan masyarakat dan membuat alam tetap lestari.
 
"Kami yakin bisa meningkatkan pendapatan keluarga dan memberikan peluang bisnis baru," ucap Dwi.

Baca juga: Pemkot Bima latih desainer lokal untuk mendongkrak ekonomi daerah

Pewarta: Sugiharto Purnama
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023