Kedekatan dengan transportasi publik dan aksesibilitas menjadi pertimbangan kunci pembeli dalam membeli apartemen maupun rumah tapak
Jakarta (ANTARA) - Konsultan properti Jones Lang LaSalle (JLL) mengungkapkan kedekatan transportasi publik dan aksesibilitas menjadi pertimbangan kunci bagi konsumen dalam membeli apartemen maupun rumah tapak.

"Kedekatan dengan transportasi publik dan aksesibilitas menjadi pertimbangan kunci pembeli dalam membeli apartemen maupun rumah tapak," ujar Head of Research JLL Yunus Karim dalam konferensi pers daring di Jakarta, Selasa.

Yunus mengatakan, properti transit oriented development (TOD) berbasis dari transportasi publik dan saat ini kedekatan dengan moda transportasi publik juga merupakan salah satu faktor utama yang menjadi pertimbangan pembeli.

"Moda transportasi apa yang meningkatkan aksesibilitas pembeli menuju lokasi kerja mereka, tentunya mendorong penjualan yang ada," katanya.

Untuk sektor apartemen atau kondominium memang tingkat penjualan kumulatifnya cukup stagnan pada Kuartal II 2023 berada di angka 61 persen karena memang berdasarkan produk-produk yang ditawarkan saat ini .

Biasanya apartemen digunakan sebagai instrumen investasi, dan saat ini yang terjadi adalah banyak pembeli investor yang melakukan aksi wait and see terkait dengan kondisi investasi yang ada. Begitu pula pengembang apartemen juga masih melakukan aksi wait and see, sehingga mereka belum melakukan peluncuran resmi yang berdampak tidak adanya penambahan dari sisi kompetisi. Sepanjang Kuartal II tahun ini harga apartemen relatif stabil dalam rangka untuk menarik pembeli. Saat ini apartemen yang dipasarkan di Jakarta sebanyak 31.500 unit.

"Kita melihat yang masih aktif dalam mencari apartemen adalah pembeli end-user atau yang bertujuan menghuni apartemen tersebut. Dengan demikian, secara permintaan masih tergolong soft dan saat ini proyek apartemen yang menjadi perhatian pembeli adalah apartemen yang akan selesai dibangun dan berada di lokasi-lokasi strategis," kata Yunus.

Sedangkan di sektor rumah tapak, selama Kuartal II tahun ini pembeli lebih cenderung mencari rumah tapak dengan tingkat penjualan kumulatif sehat pada angka 84 persen.

Dengan menguatnya permintaan akan rumah tapak di pasar, hal ini membuat pengembang perumahan cukup aktif dalam meluncurkan perumahan baru di berbagai lokasi, terutama di Tangerang dan Bekasi yang merupakan pusat dari sejumlah perumahan berskala besar dan lengkap. Saat ini rumah tapak yang dipasarkan di kawasan Jakarta Raya pada Kuartal II 2023 sebanyak 36 ribu unit, serta sebanyak 2.800 unit rumah tapak baru diluncurkan.

"Aksesibilitas saat ini menjadi penting, seperti jalan tol, transportasi publik yakni kereta LRT, komuter dan MRT, kemudian reputasi pengembang menjadi pertimbangan bagi pembeli," ujar Yunus.

Baca juga: Ridwan Kamil: Apartemen Transit diprioritaskan untuk buruh
Baca juga: Bangun apartemen transit Purwakarta, pemerintah keluarkan Rp21 miliar

Pewarta: Aji Cakti
Editor: Ahmad Wijaya
Copyright © ANTARA 2023