Gelar juara ini sekaligus membuktikan bahwa Prawira yang menyelesaikan musim reguler IBL 2023 dengan bertengger di puncak klasemen memang pantas mengangkat trofi.....
Jakarta (ANTARA) - Tangis dari seluruh pemain Prawira Harum Bandung pecah di lapangan basket GOR C-Tra Arena ketika buzzer penanda pertandingan gim Final IBL 2023  selesai. Di papan skor tertulis Prawira 63 - 58 Pelita Jaya.

Prawira berhasil membawa pulang trofi kompetisi basket tertinggi di Indonesia ke Bumi Pasundan setelah 25 tahun lamanya berpuasa gelar. Gelar juara Prawira dipastikan seusai mereka dua kali mengalahkan Pelita Jaya Bakrie Jakarta di laga Final IBL 2023.

Anak-anak Bandung itu mencuri kemenangan di kandang Pelita Jaya di Hall Basketball Senayan Jakarta dengan skor 65-74, pada 20 Juli 2023. Selanjutnya di pertemuan kedua yang sekaligus merupakan laga penentuan bagi Prawira, Reza Guntara dan kawan-kawan menang 63-58 pada 22 Juli 2023 pada laga kandang yang digelar di C-Tra Arena Bandung.

Gelar juara ini sekaligus membuktikan bahwa Prawira yang menyelesaikan musim reguler IBL 2023 dengan bertengger di puncak klasemen memang pantas mengangkat trofi. Prawira berada di peringkat satu klasemen akhir IBL 2023 dengan torehan 57 poin yang dikumpulkan dari 27 kali menang dan 3 kali kalah sepanjang laga.

Sebenarnya Satria Muda Pertamina Jakarta yang berada di peringkat dua, dan Pelita Jaya Bakrie Jakarta yang bertengger di posisi tiga juga mengemas poin dan catatan menang-kalah yang sama dengan Prawira. Namun Prawira menang head-to-head ketika berhadapan langsung dengan dua pesaing ketatnya tersebut.

Prawira hanya kalah oleh Bima Perkasa Jogja di seri pertama di Bali dengan skor 72-70, oleh Satria Muda di seri ketiga di Surabaya, Jawa Timur, dengan skor 88-83, dan oleh Bumi Borneo Basketball Pontianak di seri keenam Yogyakarta dengan skor tipis 75-74.

Pada babak playoff, Prawira tak terkalahkan dengan melumat Bumi Borneo, Dewa United, dan Pelita Jaya. Prawira menang 6 kali tanpa menderita satu kekalahan pun. Jika ditarik mundur lagi, Prawira sudah tak terkalahkan sejak seri keenam di Yogyakarta setelah ditaklukkan oleh Bumi Borneo. Total kemenangan yang didapat di sisa musim reguler dan playoff adalah 14-0. Sebanyak 14 kemenangan beruntun diamankan oleh Prawira sejak Mei hingga Juli 2023.

Kemenangan beruntun sebanyak itu menandakan betapa haus Prawira akan gelar juara yang tak pernah lagi didapatkannya sejak 1998.

Baca juga: Juara IBL Prawira catat kemenangan 6-0 atas Pelita Jaya sejak 2022

Sebelum bernama Prawira Harum Bandung, klub basket asal Kota Kembang ini sempat mengalami beberapa kali pergantian nama. Klub bola basket yang pertama kali didirikan pada 1991 itu awalnya bernama Hadtex, yang kala itu disponsori oleh Indosyntec.

Nama Hadtex bertahan hingga 1995, dan selanjutnya berganti menjadi Panasia. Saat bernama Panasia ini pun dua kali berganti sponsor yang juga mengubah nama tim, yaitu Panasia Indosyntec sejak 1996 hingga 2004 dan Panasia Senatama pada 2005.

Pada 2006, klub berganti nama menjadi Garuda Panasia. Setahun setelahnya, namanya berganti lagi menjadi Garuda Bandung. Nama Garuda Bandung yang diselipkan sejumlah nama sponsor yang berganti-ganti itu bertahan hingga 2018. Pada 2018 klub kembali berganti nama menjadi Prawira Bandung.

Dengan nama Hadtex Indosyntec, klub basket Bandung ini menjadi juara Kobatama (Kompetisi Basket Utama) pada 1994. Di bawah nama Panasia Indosyntec, mereka meraih gelar dua tahun berturut-turut yakni pada 1996 dan 1997.

Setelahnya, ketika liga basket nasional berganti nama menjadi IBL, NBL Indonesia, dan kembali IBL, baru pada  2023 tim basket asal Bandung itu kembali meraih gelar dengan nama baru Prawira Harum Bandung.

Penantian panjang selama 25 tahun itu berakhir setelah Reza Guntara dan kawan-kawan menyelesaikan gim kedua Final IBL 2023 dengan kemenangan. Seluruh pemain larut dalam tangisan sambil tergeletak, tersungkur, sujud syukur, atau berpelukan.

Baca juga: Menpora yakin kesuksesan IBL berdampak pada ekosistem bola basket

Dinanti Wargi Bandung

Kemenangan Prawira bukan hanya sangat berarti bagi para pemain, tapi juga publik Bandung secara keseluruhan. Thomas Thedy Kurniady, atlet yang bermain klub basket asal Bandung tersebut sejak bernama Hadtex dan berubah nama jadi Panasia di era Kobatama, membawa tim asal Bandung itu menjadi juara dua kali, yakni pada 1994 saat bernama Hadtex, dan pada 1997 ketika sudah berganti nama menjadi Panasia.

"Prawira Juara! Saya sangat bangga. Prawira bermain sangat bagus untuk melanjutkan warisan Bandung sebagai City of Champions. Selamat untuk tim Prawira," kata Thedy.

Menurut dia, pada musim ini Prawira memiliki keterikatan antarpemain yang dinilainya luar biasa. Para pemain lokal dan asing menemukan cara mereka untuk saling mendukung.

Mereka fokus, memvariasikan serangan, bermain transisi, dan pertahanan tim yang gigih. "Mereka layak menjadi juara!" katanya.

Baca juga: Prastawa sebut kompetisi IBL jauh lebih baik pada 2023

Salah seorang aktor Indonesia yang merupakan penggemar klub basket asal Bandung tersebut, Pandji Pragiwaksono, dalam akun sosial medianya bahkan menyatakan dirinya adalah seorang penggemar lama Prawira.

Standup comedyan tersebut mengaku sudah menggemari Prawira sejak masih bernama Hadtex, Panasia, hingga Garuda. Bahkan Pandji bersama rekan-rekannya pernah membuat basis penggemar di GOR C-Tra Arena dengan menjual berbagai pernak-pernik klub.

Lama sudah tidak pernah meraih gelar juara, membuat Pandji sudah jarang mendukung klub basket kenamaan asal Bandung itu. Oleh karena itu, kemenangan Prawira menjadi juara IBL 2023 adalah kabar yang sangat menyenangkan baginya.

"Tapi denger kabar @prawirabandung tetap ada rasa bangga dan bahagia seraya berujar... 'Its about damn time'" tulisnya.

Sekali lagi, 25 tahun adalah penantian panjang bagi seluruh Wargi Bandung merasakan bahagia mendapati tim kesayangannya juara.

Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023