Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) menyatakan inklusivitas merupakan fokus utama pemerintah dalam mempercepat transformasi pendidikan anak usia dini (PAUD).

Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Menengah Kemendikbudristek Iwan Syahril menuturkan inklusivitas tersebut didorong baik dari sisi perencanaan, pemantauan maupun evaluasi yang tepat.

“Beberapa hal yang menjadi fokus utama dalam upaya percepatan transformasi PAUD termasuk penyediaan dan penyelenggaraan PAUD berkualitas yang inklusif,” katanya dalam Forum Southeast Asia Policy Dialogue on Early Childhood Care and Education (SEA PD on ECCE) di Jakarta, Selasa.

Iwan mengatakan saat ini pemerintah sedang gencar untuk mempercepat transformasi PAUD dalam rangka mengatasi ketertinggalan masa belajar dan tumbuh kembang anak usia dini yang terganggu oleh pandemi COVID-19.

Baca juga: Kemendikbud: Transformasi lewat Merdeka Belajar butuh gotong-royong

Selain inklusivitas, proses transisi PAUD ke sekolah dasar yang menyenangkan yang merupakan bagian penting dari program Merdeka Belajar juga menjadi aspek penting dalam menentukan kesuksesan transformasi PAUD.

Fokus utama lainnya yang turut menjadi perhatian khusus bagi Kemendikbudristek adalah memastikan adanya kolaborasi ekosistem PAUD termasuk sekolah, pemerintah daerah, guru, orang tua dan masyarakat.

Kolaborasi pun dilakukan dengan menggandeng negara-negara di Asia Tenggara untuk mempercepat transformasi PAUD ini termasuk melalui forum SEA PD on ECCE yang merupakan bagian dari rangkaian keketuaan Indonesia dalam ASEAN 2023.

Menurut Iwan, melalui forum tersebut nantinya akan dapat terancang kurikulum PAUD yang memiliki resiliensi dalam mendukung pembangunan berkelanjutan.

Hal itu penting karena kurikulum juga harus memperhatikan kondisi masyarakat global, kesetaraan gender, perubahan iklim dan pendidikan inklusif sehingga mendukung ketersediaan layanan PAUD yang tangguh dalam menghadapi berbagai tantangan.

“Forum ini merupakan ruang produktif yang syarat makna untuk saling berkolaborasi dalam mentransformasi dan meningkatkan kualitas layanan PAUD di kawasan Asia Tenggara,” kata Iwan.

Baca juga: Kemendikbudristek sebut RI siap pimpin Forum Dialog ASEAN soal PAUD

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023