Surabaya (ANTARA) - Sebanyak 1.114 mahasiswa Kuliah Kerja Nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Surabaya membawa belasan produk inovasi yang dihasilkan untuk diterapkan ke sejumlah daerah di Indonesia dan membantu mengatasi masalah di daerah tersebut.

"Jadi mahasiswa yang KKN tahun ini sudah membawa produk-produk yang dibutuhkan masyarakat, produk tersebut memang telah disiapkan setelah mahasiswa riset lapangan terkait permasalahan yang terjadi di lapangan," ujar Wakil Rektor 1 UM Surabaya M. Ridlwan saat melepas mahasiswa KKN di kampus setempat, Kamis.

Ridlwan mengatakan tahun ini ada delapan jenis KKN yang bisa dipilih oleh mahasiswa UM Surabaya, yakni KKN Muhammadiyah Aisyiah se-Indonesia yang akan dilakukan di Kepulauan Bangka Belitung, KKN Berdaya digelar di empat Kabupaten (Tuban, Lamongan, Pamekasan dan Gresik).

KKN Kemitraan Nasional akan dilakukan di Kuala Lumpur Malaysia. KKN 3T dilakukan di Raja Ampat-Papua Barat. KKN PCR di Surabaya. KKN Learning Express kerja sama dengan Singapore Polytechnic di Kecamatan Paciran dan KKN Tematik di Surabaya dan Tuban.

KKN yang mengambil tema "Ekspedisi Inovasi Bakti, Bukti, Gemati" itu diharapkan bisa memberikan kontribusi yang besar di tengah masyarakat, khususnya produk-produk inovasi yang dibawa akan membantu masyarakat dalam menyelesaikan berbagai persoalan.

Sementara itu, Kepala Lembaga Penelitian dan Pengabdian Masyarakat UM Surabaya Dede Nasrullah menyampaikan bahwa KKN pada tahun ini memang sengaja fokus pada lima masalah di jatim diantaranya; kesehatan, pertanian, digitalisasi sistem desa, inovasi pendidikan dan pengembangan kawasan masyarakat pesisir.

Baca juga: UM Surabaya-Singapore Polytechnic kembangkan potensi pesisir Lamongan

Baca juga: Universitas Muhammadiyah Surabaya raih SK pembukaan Kedokteran Gigi


"Ada 13 produk inovasi dari mahasiswa yang memang sengaja dibuat karena berdasarkan kebutuhan masyarakat, dan tiga dari inovasi dosen yang juga akan digunakan di lokasi KKN. Jadi total ada 16 produk," ujar Dede.

Produk inovasi dari mahasiswa tersebut yakni inovasi kesehatan terdiri dari sistem diagnosa buta warna berbasis mikrokontroler dengan metode ishihara dan smart infus detector.

Inovasi Pertanian terdiri dari: Pengering instan pada gabah (padi) agar tidak bergantung panas matahari. Alat Pendeteksi Agro Portable (Berbasis IoT) guna mengatasi gagal panen dan teknologi tepat guna alat penanam padi tipe drum.

Inovasi digitalisasi sistem desa terdiri dari: E-SAMB peningkatan layanan publik “E-SAMB” masyarakat desa Sembunganyar Gresik Jawa Timur melalui sistem monitoring berbasis scanning code QR dan Chatbot bebas pinjol sebagai media layanan edukasi dan konsultasi bebas pinjol.

Inovasi Pendidikan terdiri dari Smart Pop Up Book dan aplikasi petualangan Si Geo sebagai media pembelajaran matematika untuk tuna grahita.

Pengembangan Kawasan Masyarakat Pesisir terdiri dari: Alat inovasi pembuatan pakan ternak dari limbah cangkang rajungan.

Alat untuk mendeteksi kebakaran rumah otomatis pada perumahan menganti Gresik dan cataract glasess : kacamata cerdas terintegrasi "eye monitor" solusi pencegahan dan pemeliharaan kesehatan mata para nelayan di desa Arosbaya.

Baca juga: UM Surabaya lantik 23 lulusan FK jadi dokter penuh

Baca juga: UM Surabaya buat proyek inovasi di 39 sekolah dan komunitas

 

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Zita Meirina
Copyright © ANTARA 2023