Jakarta (ANTARA) -
Universitas Kristen Indonesia (UKI) menegaskan Hutan Kota di Cawang, Jakarta Timur, yang dijadikan tempat tindakan asusila kelompok lesbian, gay, biseksual dan transgender (LGBT) tidak berada dalam area kampus tersebut.
 
"Hutan Kota UKI Cawang seperti yang tercantum dalam pemberitaan media massa, bukan milik UKI dan tidak terletak di dalam kawasan UKI," kata Rektor UKI Dhaniswara K Harjono dalam keterangan tertulisnya di Jakarta, Kamis.

Dia menyatakan, aktivitas asusila tersebut tidak terjadi di kawasan Universitas Kristen Indonesia dan tidak ada hubungannya dengan UKI.
 
Menurut dia, UKI adalah perguruan tinggi swasta bereputasi yang berlokasi di Jakarta Timur (Jaktim).
 
Berdiri sejak tahun 1953, Universitas Kristen Indonesia telah membuktikan perannya dalam pembangunan bangsa dan negara Indonesia dan berkomitmen dalam pelayanan pendidikan tinggi berkualitas.
 
UKI menjadi Universitas Kristen pertama di Indonesia yang memperoleh akreditasi unggul dari Badan Akreditasi Nasional-Perguruan Tinggi (BAN-PT). Bahkan beberapa laboratorium UKI telah tersertifikasi ISO 9001:2015.

Baca juga: Satpol PP Jaktim perketat pengawasan Hutan Kota
Baca juga: Pemkot Jaktim kerahkan petugas untuk jaring PMKS di hutan kota
 
Saat ini Universitas Kristen Indonesia terus melakukan perubahan dan mengembangkan diri menuju kelas dunia.

"UKI berkomitmen untuk menyelenggarakan pendidikan yang didukung oleh fasilitas dan teknologi berstandar internasional," kata Dhaniswara.
 
Foundaton for Internatonal Business Administraton Accreditaton (FIBAA) secara resmi memberikan akreditasi internasional untuk empat program studi Universitas Kristen Indonesia (UKI).

UKI bekerja keras untuk menjawab tantangan pendidikan tinggi di Indonesia dan juga tantangan internasionalisasi pendidikan tinggi, terutama dalam penyelenggaraan aktivitas Tridharma, yaitu, pendidikan, penelitian dan pengabdian masyarakat.
 
"Tidak ada satu hal pun dari pencapaian tersebut yang kami dapatkan apabila kami tidak memiliki nama dan reputasi yang baik. Dengan demikian dengan tegas kami keberatan terhadap persepsi buruk pemberitaan tersebut terhadap nama baik UKI," ujarnya.
 

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023