Jakarta (ANTARA) - Wali Kota Jakarta Barat Uus Kuswanto mengemukakan peringatan Hari Anak Nasional 2023 di wilayah tersebut dikhususkan untuk memperkenalkan keragaman dan kebesaran bangsa Indonesia.

"Saya dan jajaran Pemkot Jakarta Barat bangga bisa bergabung dengan anak-anak kita semua yang merupakan generasi penerus bangsa," ungkap Uus dalam peringatan Hari Anak Nasional (HAN) Ke-39 Tingkat Pemerintah Kota Jakarta Barat di Kantor Wali Kota Jakarta Barat, Kamis.

Dalam acara hari ini, kata Uus, sudah diperkenalkan kepada anak-anak mengenai 
keragaman yang ada di Indonesia, baik suku dan agama.

"Tadi juga sudah dicontohkan cara berdoa dari masing-masing agama dan keragaman yang ada di Indonesia. Harus kita jaga dan rawat," katanya.

Dia mengatakan, anak-anak adalah generasi penerus yang harus dididik sejak dini bagaimana menjaga keragaman, ke-Bhinekaan agar bangsa ini tetap utuh sebagai Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

Baca juga: Sudin PPAPP Jakbar kampanyekan keberagaman di Hari Anak Nasional 2023

Kegiatan tersebut melibatkan sekitar 450 siswa dari tingkat PAUD, SD, SMP dan SMA yang diawali di Taman Kerukunan di depan Gedung A Kantor Wali Kota Jakarta Barat (Jakbar).

Dalam acara tersebut anak-anak diajak mengunjungi simbol rumah-rumah ibadah yang ada di Taman Kerukunan, diberi pemahaman tentang kerukunan antarumat beragama dan menyaksikan drum band dari SMPN 75 Jakarta Barat.

Selain itu, diadakan juga stan-stan sekolah, kreativitas pelajar, perpustakaan keliling, lomba mewarnai yang diikuti 50 siswa SD dan penyampaian Suara Anak Indonesia (SAI) oleh forum anak.

"Kita harus berani bersuara teman-teman, untuk melawan tindak kekerasan terhadap anak. Tindak kekerasan terhadap anak tidak akan berakhir jika kita tidak berani melaporkan," kata seorang anak SD yang tergabung dalam Forum Anak Kota Jakarta Barat.

Baca juga: Ratusan anak inisiasi aksi bersih pilah sampah di Waduk Cincin

Di dalam Kantor Wali Kota Jakbar, anak-anak menampilkan seni tarian, fesyen, permainan angklung, pencak silat, tarian massal dengan lagu Pancasila, Rayuan Pulau Kelapa dan Aku Anak Indonesia.

"Semoga anak-anak Indonesia tetap jaya dan menjadi harapan masa depan bangsa Indonesia," kata Uus.

Kepala Suku Dinas Pemberdayaan, Perlindungan Anak dan Pengendalian Penduduk (PPAPP) Jakarta Barat, Aswarni mengatakan, acara tersebut merupakan puncak kegiatan penguatan Orientasi Konvensi Hak Anak (KHA) untuk melawan kekerasan terhadap anak.

Aswarni juga mengajak masyarakat untuk berani melaporkan berbagai tindakan yang melanggar hak anak. "Misalnya kekerasan atau indikasi tindak pidana perdagangan orang (TPPO), itu harus berani dilaporkan," ungkap dia.

Baca juga: Dinkes DKI dorong pemahaman gizi masuk kurikulum sekolah

Ia mengatakan, pihaknya telah menyediakan enam pos pengaduan bagi anak yang menjadi korban kekerasan seksual dalam rumah tangga atau dalam hal ini terindikasi menjadi korban TPPO.

Lokasi pos tersebut berada di RPTRA Utama dan Rusun Pesakih Cengkareng, Kantor Kecamatan Kalideres, RPTRA Kembangan Utara, RPTRA Kalijodo Tambora dan Kecamatan Palmerah.

Di pos tersebut, pihaknya menempatkan dua petugas Pusat Pelayanan Terpadu Pemberdayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A). Dua orang itu terdiri dari petugas yang membidangi masalah hukum dan pendampingan psikologi.

Untuk kasus TPPO, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah menerima enam laporan. Salah satunya diterima di Jakarta Barat.

"Kalau di DKI sudah ada enam laporan TPPO
​​​​​​​dan itu di Jakarta Barat ada satu laporan," ungkap Aswarni.
 

Pewarta: Redemptus Elyonai Risky Syukur
Editor: Sri Muryono
Copyright © ANTARA 2023