Medan (ANTARA) - Staf Ahli Menteri Komunikasi dan Informatika Prof Dr Widodo Muktiyo, SE, MCom mengatakan komunikasi yang beradab merupakan salah satu ciri bangsa modern.

"Kita harus menganggap penting komunikasi yang beradab, karena peradaban komunikasi salah satu ciri bangsa yang modern, disamping parameter-parameter yang lain seperti harus kuantitatif, ekonomis dan yang lainnya," katanya saat menjadi pembicara kunci pada Konferensi Penyiaran Indonesia 2023 di Medan, Sumut, Kamis.

Berbicara mewakili Menteri Komunikasi dan Informatika, Prof Widodo Muktiyo menjelaskan, komunikasi saat ini memiliki realitas ganda, yakni realitas society dan realitas virtual yang harus dikelola bersama dengan baik.

"Dimana digitalisasi adalah sebuah keniscayaan yang harus dihadapi dan dikelola dengan baik, supaya kita dapat menjaga integrasi bangsa," katanya.

Menurut Prof Widodo, menjadikan bangsa Indonesia memiliki komunikasi beradab merupakan sebuah tantangan yang harus dihadapi bersama.

"Ini adalah tantangan KPI bersama stakeholder termasuk Kominfo untuk membangun intrastruktur konektivitas yang menjadi kebutuhan komunikasi kita saat ini," sebutnya.

Pada kesempatan yang sama Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika Provinsi Sumatera Utara, Ilyas Sitorus mengapresiasi terselenggaranya Konferensi Penyiaran Indonesia 2023 yang dilaksanakan di Sumut.

Ilyas juga berharap dengan kegiatan ini dapat membangun kerja sama antarpemangku kepentingan untuk memajukan kualitas penyiaran dengan melibatkan partisipasi publik dalam menciptakan ekosistem penyiaran yang lebih baik lagi.

"Sesuai amanat Undang-Undang Penyiaran Nomor 23/2002, KPI merupakan lembaga yang mengawasi pelaksanaan penyiaran di Indonesia. Tentu saja tugas pengawasan tidak hanya menjadi tugas KPI sendiri, melainkan juga masyarakat, lembaga swasta, akademisi serta lainnya," kata Ilyas.

Sementara itu, Ketua Komisi Penyiaran Indonesia (KPI) Pusat, Ubaidilllah meminta akademisi memberikan masukan terkait tugas pengawasan penyiaran terutama menjelang pemilu 2024.

"Kita berharap KPI mendapatkan dukungan yang besar dari kalangan akademisi karena KPI yang mewakili publik tidak bisa berjalan sendiri sehingga perlu dukungan," ujar Ubaidilllah.

Baca juga: KPI imbau TV dan radio tidak beri ruang untuk pelaku KDRT
Baca juga: KPI ingin diskusi dengan sineas untuk tingkatkan kualitas sinetron

Pewarta: Anggi Luthfi Panggabean
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023