Operatornya memang sekarang baru empat, itu karena anggarannya terbatas
Jakarta (ANTARA News) - Operator pusat layanan 119 yang menyediakan informasi mengenai ketersediaan kamar rumah sakit di Jakarta, menurut Kepala Dinas Kesehatan DKI Dien Emmawati, tahun ini akan ditambah empat.

"Tahun ini akan tambah empat, jadi semuanya ada delapan," kata Dien saat dengar pendapat di Balai Agung, Balaikota DKI Jakarta, Rabu.

Keterbatasan dalam operator 119, menurut Dien karena anggaran yang terbatas.

"Operatornya memang sekarang baru empat, itu karena anggarannya terbatas," kata Dien.

Ia menambahkan, penyedia layanan telekomunikasi yang mendukung program tersebut juga menjadi salah satu kendala dalam pelaksanaan program.

Dien menyebutkan hingga kini hanya ada tiga penyedia layanan telepon yang mendukung program tersebut yakni Telkom, Telkomsel, serta Flexi.

Namun Dien mengatakan sudah mengajukan permintaan kepada Kementerian Kesehatan untuk segera berkoordinasi dengan Kementerian Komunikasi dan Informatika. "Supaya aksesnya dibuka," katanya.

Dien yakin bahwa sudah ada permintaan kerjasama dari para provider. "Insya Allah kalau itu sudah ada yang mau," katanya.

Sejak diberlakukan pusat layanan 119 pada 1 Maret, operator yang berasal dari dinas kesehatan itu menerima 3.000-4.000 telepon setiap minggu.

Sistem ini berguna untuk memperoleh informasi mengenai ketersediaan kamar rumah sakit serta permintaan ambulan untuk daerah Jakarta.

Pewarta: Deny Yuliansari
Editor: Fitri Supratiwi
Copyright © ANTARA 2013