Magelang (ANTARA) - Sekitar seribu umat Buddha Majelis Tantrayana Satya Buddha Indonesia dan Majelis Tantrayana Zhenfo Zong Kasogatan Indonesia mengikuti upacara Apihoma Tantrayana Zhenfozong Borobudur 2023.

Ketua Panitia Upacara Apihoma Tantrayana Zhenfozong Borobudur 2023, Yusuf Sumartha di Magelang, Sabtu, mengatakan kegiatan ini merupakan ritual simbol ketulusan hati umat dipersembahkan kepada makhluk suci melalui media api.

"Upacara akbar ini mengusung ritual khas Tantrayana, yakni memberikan persembahan melalui media api (apihoma)," katanya.

Baca juga: LaNyalla dukung revitalisasi Borobudur jadi cagar budaya kelas dunia

Upacara dipimpin oleh empat orang acarya atau mahabiksu menghadap empat penjuru dengan adinata yang dipuja, yaitu Buddha Sakyamuni.

Ia menuturkan pada upacara Apihoma ini mendoakan agar Negara Kesatuan Republik Indonesia dijauhkan dari segala bentuk bencana, rakyat senantiasa aman, sejahtera dan makmur sentosa.

"Kami juga mendoakan agar umat Buddha di Indonesia memperoleh berkah dan kebijaksanaan, memiliki sradha yang kokoh, disiplin dalam sila, mengembangkan Bodhicitta dalam menapaki jalan Bodhisattva," katanya.

Baca juga: Air Suci Waisak Disemayamkan di Borobudur

Baca juga: Menteri Agama: Chatra Borobudur segera dipasang


Candi Agung Borobudur yang didirikan Wangsa Sailendra pada abad ke-9 adalah mahakarya kebudayaan Buddha di Jawadwipa yang berskala dunia. Arsitektur candi yang berdesain bukit bersusun atau bumi sambhara, memetakan kosmologi Buddhisme tentang dunia samsara yang terbagi atas alam kama (nafsu), alam rupa (bentuk), dan alam arupa (tanpa bentuk).

Dilihat dari atas, Borobudur dibangun sebagai Mahamandala Tantra dengan Pancadhyani Buddha (Buddha Lima Penjuru) pada tingkatan nirwana.

Upacara Apihoma Tantrayana Zhenfozong Borobudur 2023 dihadiri oleh sembilan acarya dengan peserta 1.200 orang dari berbagai daerah di Indonesia.

Pewarta: Heru Suyitno
Editor: Endang Sukarelawati
Copyright © ANTARA 2023