program JKN yang merupakan program gotong-royong hadir menjadi pendamping pengobatan thalasemia
Palangka Raya (ANTARA) - Seorang Aparatur Sipil Negara (ASN) di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Darmawan, memanfaatkan program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) sebagai jaminan pada pengobatan sang buah hati yang menderita thalasemia.

"Saya harus pergi ke rumah sakit bersama anak untuk mendapatkan pelayanan transfusi darah secara rutin. Saya bersyukur karena program JKN bisa menjadi pendamping kami dalam menjalani pengobatan thalassemia di fasilitas kesehatan," kata Darmawan di Palangka Raya, Senin.

Salah seorang ASN di lingkungan Pemerintah Provinsi Kalteng ini mengatakan, sebagai penderita thalassemia, anaknya harus dijaga secara ekstra dan menjalani transfusi darah seumur hidupnya.

Dia menambahkan, hadirnya Program JKN membuat dirinya mampu lebih fokus dalam merawat sang anak karena tidak lagi terbebani pikiran untuk mencari biaya pelayanan kesehatan di rumah sakit.

"Saya ungkapkan ini sebagai bentuk syukur karena program JKN yang merupakan program gotong-royong hadir menjadi pendamping pengobatan thalasemia buah hati kami," kata pria 43 tahun ini.

Baca juga: Manfaat perlindungan JKN dirasakan pasien thalasemia di Majalengka
Baca juga: BPJS Kesehatan beri edukasi JKN kepada penyintas Thalassaemia


Dia mengatakan, selama menggunakan Program JKN untuk berobat sangat mudah, prosedur jelas dan sangat membantu di tengah kesulitan dan musibah terkait kesehatan.

"Saya sering memanfaatkan Program JKN. Kalau untuk diri saya sendiri ataupun untuk anak-anak ada kemudahan bagi kami dalam mendapatkan layanan di fasilitas kesehatan. Kita tidak harus ke fasilitas kesehatan tingkat pertama kalau dalam keadaan gawat darurat," katanya.

Darmawan menambahkan, inovasi dari BPJS Kesehatan dalam menyelenggarakan Program JKN membuat dirinya maupun masyarakat peserta JKN mudah dalam mengakses layanan kesehatan.

"Salah satunya, meskipun saat berobat tidak membawa kartu kepesertaan Program JKN. Saya hanya membawa KTP. Ini saya alami saat berada di IGD rumah sakit karena sang anak perlu mendapatkan pelayanan kesehatan segera," katanya.

Dia pun meminta, berbagai layanan pengobatan yang telah dijamin Program JKN tak dikurangi. Dia juga berharap jenis-jenis layanan justru ditambah sehingga semakin membantu masyarakat yang tengah mengalami musibah.

"Saya juga melihat, stigma di masyarakat tentang kesehatan saat ini telah berubah, berbeda dengan yang dulu. Saat ini sudah lebih dihargai, peserta JKN sudah dianggap sama dengan peserta dari asuransi lainnya karena sama-sama ada penjamin pembiayaannya,” katanya.

Baca juga: Menkes: Penerapan KRIS bertujuan beri pelayanan kesehatan lebih baik
Baca juga: Peserta JKN mengaku puas pelayanan program dari BPJS Kesehatan
Baca juga: Aplikasi Mobile JKN mudahkan pelayanan warga Manado

Pewarta: Rendhik Andika
Editor: Budhi Santoso
Copyright © ANTARA 2023