Banyuwangi (ANTARA) — Sebanyak 227 pejabat dan pegawai Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) siap menjadi bapak, ibu, dan kakak asuh anak stunting dengan melakukan pendampingan dan pemenuhan kebutuhan anak stunting selama enam bulan.

Hal ini disampaikan oleh Kepala BPIP Yudian Wahyudi saat peluncuran Gerakan Gotong Royong Percepatan Penurunan Stunting di Kab. Banyuwangi, Jawa Timur, Selasa.

“BPIP bekerja sama dengan BKKBN dan beberapa kementerian/lembaga dan kita, BPIP bersama para pemangku kepentingan berkomitmen untuk menjalankan arahan Bapak Presiden guna mencapai target penurunan angka stunting di angka 14% pada tahun 2024, yang sebelumnya menyentuh angka 37% di tahun 2014, dan 21,6% di tahun 2022,” ujarnya.

Sementara itu, Menteri Koordinator Bidang Politik, Hukum, dan Keamanan Republik Indonesia (Menkopolhukam RI) Mahfud MD. mengapresiasi inisiaitif BPIP untuk mendukung penurunan stunting.

“Perannya sangat tepat untuk mengubah pola hidup dan pola makan yang seimbang. Gerakan ini wujud nyata. Semangat gotong royong yang dimiliki Bangsa kita”, tuturnya.

Sementara itu, Bupati Banyuwangi, Ipuk Fiestiandani menyebut, Kab. Banyuwangi memiliki banyak tantangan, di antaranya, luas wilayah, anggaran, dan sebagainya. Kekuatannya, Banyuwangi memiliki masyarakat yang goyong royong.

“Inilah Pancasila dalam tindakan. Oleh karena itu saya sangat terima kasih kepada BPIP yang telah menyelenggarkan kegiatan di Banyuwangi,” ungkap Ipuk.

Dirinya juga menuturkan, Pemkab. Banyuwangi telah membuat program Banyuwangi Tanggap Stunting dengan data yang lengkap. 

“Mudah-mudahan dukungan BPIP yang mengangkat bapak asuh anak stunting di Kab. Banyuwangi bisa lebih berdampak lagi bagi penurunan stunting”, harapnya.

Pewarta: PR Wire
Editor: PR Wire
Copyright © ANTARA 2023