Jakarta (ANTARA) - Kepala Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Hasto Wardoyo mengajak Forum Generasi Berencana (Genre) membuat inovasi baru seputar kesehatan keluarga dalam acara Apresiasi Duta Genre dan Jambore Kreativitas Remaja (Adujak) pada Oktober mendatang.

“Genre in action dalam rangka Adujak ke-13 lebih baik dibuat tema-tema inovasi seputar keluarga berencana (KB), kesehatan reproduksi (kespro), bapak asuh anak stunting, dapur sehat, bedah rumah, dan Genre mengajar,” kata Hasto dalam keterangan resmi di Jakarta, Selasa.

Hasto memaparkan, tema pertama yakni pelayanan KB dan kespro bisa menyasar pasangan usia subur, dengan peran duta Genre sebagai fasilitator untuk mencari akseptor dan melakukan edukasi ke calon pengantin (catin).

Tema kedua, bapak asuh anak stunting, dimana duta Genre bisa berperan mengajak kolaborasi pengusaha atau tokoh setempat untuk ikut berdonasi.

"Mungkin bisa berkolaborasi menggerakkan pengusaha atau tokoh setempat agar ikut berdonasi telur untuk anak stunting, lalu berkomitmen menjadi bapak asuh,” ujar dia.

Tema ketiga mengenai implementasi Kampung KB. Menurutnya, duta Genre dapat bekerjasama dengan Tim Pendamping Keluarga (TPK) dan organisasi remaja lainnya seperti karang taruna dengan sasaran rumah tangga.

“Genre dapat berperan menjadi relawan untuk mengantar makanan ke rumah tangga dengan risiko stunting, dan dikemas supaya bermanfaat langsung bagi masyarakat,” katanya.

Tema keempat adalah sanitasi, dimana duta Genre bisa berperan mengajak kolaborasi perusahaan untuk bedah rumah keluarga risiko stunting, misalnya dengan pembuatan jamban, bedah dapur, atau membuat fasilitas sumber air bersih.

Baca juga: Deputi BKKBN: Duta genre berperan cegah stunting dari hulu

Kemudian, tema Genre mengajar dapat diimplementasikan dengan melakukan seleksi anggota Genre yang memiliki kemampuan di mata pelajaran tertentu untuk mengajar di sekolah.

“Dengan program Genre mengajar, maka dapat dimasukkan materi seputar kesehatan reproduksi misalnya, atau materi tentang kewirausahaan untuk remaja," ucap dia.

Hasto menyarankan agar tema-tema tersebut disebar di berbagai titik pelaksanaan agar masyarakat bisa mengenal Genre secara lebih luas.

“Di setiap kota/kabupaten kegiatan ini bisa dilakukan di berbagai titik dengan tema yang berbeda, karena kalau dipusatkan di satu titik maka pelaksanaannya akan berat, yang utama adalah bagaimana peran teman-teman Genre dalam mendata sasaran, mencari donatur, dan menggerakkan gotong royong,” papar dia.

Ketua Forum Genre Indonesia Noer Alif Baslamin mengatakan, konsep Adujak ke-13 yang diangkat adalah “Bergerak Bersama dan Berkolaborasi dalam Mewujudkan Remaja yang Bermakna”, yang merupakan wujud kontribusi Genre dalam meningkatkan kualitas remaja Indonesia melalui kegiatan-kegiatan pemberdayaan.

"Melalui Adujak Genre, kami berharap kita dapat mendorong remaja yang penuh karya untuk selalu berkolaborasi dalam memberikan dampak yang positif untuk dapat mempromosikan program generasi berencana," ujar Alif.

Baca juga: BKKBN: Duta GenRe panutan remaja bangun keluarga terencana
Baca juga: BKKBN: Duta GenRe gerbang utama kampanyekan Tiga ANTI pada remaja

Pewarta: Lintang Budiyanti Prameswari
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023