Pernyataan tersebut disampaikan dalam jumpa pers di New York yang membahas berbagai isu, termasuk upaya mengakhiri kelaparan, memerangi kerawanan pangan saat konflik, dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia.
Thomas-Greenfield menyatakan kehadiran Wagner di perbatasan Polandia sebagai ancaman terhadap NATO.
"Kami tentu khawatir karena kelompok ini bekerja atas perintah pemerintah Rusia," kata dia.
Thomas-Greenfield juga menyinggung ancaman Rusia akan menyerang kapal-kapal sipil yang melewati Laut Hitam.
Baca juga: Rusia klaim tangkal serangan, Ukraina bantah serang kapal sipil
Dia menyebut langkah itu bukan tindakan yang sepatutnya dilakukan oleh anggota tetap Dewan Keamanan PBB.
Akhir Juni lalu, bos kelompok Wagner Yevgeny Prigozhin mengumumkan akan menyerang ibu kota Moskow setelah tentara Rusia menyerang petempur-petempurnya.
Namun, Prigozhin memutuskan menarik mundur pasukannya guna menghindari pertumpahan darah. Dia juga mencapai kesepakatan dengan Presiden Rusia Vladimir Putin yang ditengahi Presiden Belarus Alexander Lukashenko.
Sebelum turut serta dalam "operasi militer khusus" Rusia di Ukraina, Wagner bertempur di beberapa negara Afrika, termasuk Republik Afrika Tengah dan Mali.
Baca juga: Ukraina setuju gunakan pelabuhan Kroasia untuk ekspor biji-bijian
Sumber: Anadolu
Penerjemah: Shofi Ayudiana
Editor: Jafar M Sidik
Copyright © ANTARA 2023