Untuk membuka kunci layar, ponsel ini didukung kemampuan pemindai sidik jari atau in-display fingerprint scanner yang berada di bagian bawah layar. Respons cukup cepat dengan kemampuan beradaptasi dengan lingkungan yang lebih baik.

Selain itu, pihak produsen juga menanamkan antenna Array Matrix 2.0 yang dapat meningkatkan kekuatan sinyal dan mengurangi latensi melalui jaringan Intelligent e-game, akselerasi koeksistensi nirkabel 2.0, teknologi antena free-switching, dan teknologi antena pintar DAT. Jangan lupa, teknologi konektivitas 360° NFC juga tertanam pada Realme 11 Pro 5G yang akan memudahkan proses transaksi keuangan pada era ini.

Baca juga: Ponsel gaming Black Shark 3 segera masuk Indonesia

Slot SIM, port pengisian daya, dan grill speaker pada bagian bawah Realme Pro 11 5G. (ANTARA/Ahmad Faishal)
Beralih ke sisi layar. Realme 11 Pro 5G dilengkapi dengan layar lengkung unggulan 2160Hz dengan frekuensi pengaturan keredupan tertinggi. Mengusung karakter layar lengkung OLED 6,7 inci dengan proporsi layar 93,65 persen, seri ini memiliki catatan kecepatan refresh 120Hz serta dukungan tampilan 1,07 miliar warna nan memanjakan mata.

Layar yang memanjakan mata tersebut memiliki rentang warna lebar 100 persen P3 dengan resolusi FHD+ 2412×1080 dan rasio kontras 5000000:1. Seri ini didukung kemampuan kecepatan pengambilan sampel sentuh mencapai 360Hz dan kecepatan pengambilan sampel 1260Hz.

Selain itu, dengan lapisan kaca pelindung berkekuatan tinggi tempered generasi kedua 0,65mm, Realme Pro 11 5G mampu menghadirkan maksimum kecerahan hingga 800 nits dan kecerahan puncak 950 nits, serta layar yang dapat mengurangi pantulan sinar matahari. Ponsel ini juga mendukung kemampuan penyesuaian kecerahan tingkat 20000 dan sertifikasi HDR 10+.

Kamera Realme Pro 11 5G. (ANTARA/Ahmad Faishal)
Masih dari sisi kemampuan layar, seri Realme kali ini berkekuatan 2160Hz PWM (Pulse-Width Modulation) ultra-high frequency dimming, sehingga bila dibandingkan dengan layar 480Hz konvensional, maka frekuensi pengaturan keredupan ditingkatkan 4,5 kali lipat. Artinya, ponsel berkemampuan mempertahankan akurasi warna dalam cahaya gelap serta mengatasi masalah kerlipan di bawah kecerahan rendah.

Mengacu pada standar dari IEEE International Lighting, sokongan PWM berkorelasi positif dengan kedipan. Tetapi bila frekuensi PWM lebih dari 1250 Hz, maka tidak ada efek signifikan pada penglihatan. Secara lebih mudah bisa dijelaskan bahwa semakin tinggi frekuensi PWM, maka semakin sulit bagi mata manusia untuk merasakan kerlipan sehingga tidak lelah.

Baca juga: Ponsel gaming 5G Xiaomi, Black Shark 3 rilis di Eropa pekan ini

Ketika kecerahan layar dikurangi hingga 90 nits atau di bawahnya, maka mode keredupan DC asli akan dialihkan ke mode keredupan PWM UHF dengan tetap mempertahankan tampilan warna yang akurat, sekaligus memberikan pengalaman mata yang lebih nyaman bagi pengguna. Kemampuan ini tentu akan menjadi poin lebih dan ramah bagi sebagian pengguna yang memiliki kebiasaan mematikan lampu sebelum tidur.

Realme Pro 11 5G. (ANTARA/Ahmad Faishal)
Baca juga: Black Shark 2 Pro pastikan hadir di Indonesia

Baca juga: Black Shark 3 akan jadi ponsel pertama dengan RAM 16GB


Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023