Tangerang (ANTARA) - PT Pupuk Indonesia mengapresiasi langkah kepolisian mengungkap dan menangkap pelaku penyelewengan 25 ton pupuk bersubsidi beberapa waktu lalu.

“Pupuk Indonesia mengapresiasi langkah aparat penegak hukum, khususnya Kepolisian Republik Indonesia, yang menangkap empat orang pelaku penyelewengan pupuk bersubsidi di Pandeglang, Banten,” kata VP Penjualan Wilayah 3A Pupuk Indonesia, Aviv Ahmad Fadhil dalam keterangannya di Tangerang, Kamis.

Selain itu, PT Pupuk Indonesia juga terus berkoordinasi dengan kepolisian dan aparat penegak hukum lainnya dalam rangka meningkatkan pengawasan penyaluran pupuk bersubsidi.

Sebagai perusahaan penerima mandat dalam rangka pengadaan dan penyaluran pupuk bersubsidi, Aviv mengatakan Pupuk Indonesia tidak akan segan untuk menghentikan kerjasama kepada distributor dan kios yang terbukti menyalurkan pupuk bersubsidi di luar ketentuan Pemerintah.

Oleh karena itu, menurut Aviv, Pupuk Indonesia mengimbau kepada seluruh jaringan distribusi seperti distributor dan kios resmi di seluruh Indonesia untuk tidak coba-coba melakukan tindakan melawan hukum khususnya dalam proses pendistribusian atau penyaluran pupuk bersubsidi.

“Pupuk Indonesia siap menindak tegas apabila ada distributor dan kios resmi yang terlibat dan terbukti menyalurkan pupuk bersubsidi di luar ketentuan Pemerintah. Karena pupuk bersubsidi merupakan barang dalam pengawasan Pemerintah, sehingga peredarannya dipantau oleh aparat penegak hukum mulai dari dari Kepolisian, Kejaksaan, TNI hingga Pemerintah Daerah," katanya.

Sementara itu, dalam rangka meningkatkan tata kelola dalam pelaksanaan penyaluran pupuk bersubsidi, PT Pupuk Indonesia bersama Kementerian Pertanian (Kementan) telah mengimplementasikan aplikasi iPubers yang merupakan sistem digital untuk kios resmi. Sistem ini telah berhasil diuji coba di lima provinsi yaitu Bali, Aceh, Bangka Belitung, Kalimantan Selatan, dan Riau.

Sebelumnya, Satreskrim Polres Pandeglang, Banten berhasil menangkap empat orang tersangka penyelewengan pupuk bersubsidi sebanyak 25 ton yang diduga akan dikirim ke luar Kota Pandeglang. Para pelaku juga mengaku telah melakukan aksi tersebut sebanyak tiga kali dengan jumlah 38 ton pupuk bersubsidi.

Pewarta: Achmad Irfan
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023