Kalau dilihat chart-nya masih bagus tapi apabila belum mencapai Rp900 akan ada minor koreksi,
Jakarta (ANTARA) - Analis Teknikal CGS-CIMB Sekuritas Ratna Wijayanti mengatakan, potensi kenaikan saham PT Pertamina Geothermal Energy Tbk (PGEO) bisa berlanjut ke level Rp920- Rp950 per saham apabila berhasil menyentuh level Rp900.

"Kalau dilihat chart-nya masih bagus tapi apabila belum mencapai Rp900 akan ada minor koreksi," ujar Ratna dalam keterangan yang diterima di Jakarta, Kamis.

Ratna mengatakan, level support saham PGEO berada pada rentang Rp830- Rp860, sedangkan dari sisi fundamental ditopang oleh berita positif terkait peningkatan kinerja keuangan hingga semester I- 2023.

Baca juga: Utang Pertamina Geothermal turun jadi 66,9 juta dolar AS di semester I

Harga saham PGEO tercatat meningkat 17 persen dalam dua pekan, sampai ke posisi harga IPO pada penutupan perdagangan Rabu (02/08) pekan pertama Agustus 2023 ini, sehingga market cap atau kapitalisasi pasar mencapai Rp36 triliun.

Sementara itu, Analis CTA Saham Andri Zakarias Siregar menyebut, secara teknikal PGEO masih konsolidasi pada kisaran Rp795 - Rp935. "Jika bisa break dan ditutup di atas Rp925, next target kenaikan berikutnya di resistance Rp1.100-1.250 ," ujar Andri.

Sebelumnya, ia menyebut saham PGEO sempat menembus level tertingginya (all time high) pada 6 Juni 2023 di posisi Rp925 setelah hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) dengan pergantian direksi dan membagikan dividen sebesar 78 persen dari laba bersih 2022 atau setara 100 juta dolar Amerika Serikat (AS).

Baca juga: Pertamina Geothermal raup laba 92,7 juta dolar AS di semester I 2023

Agenda RUPS tersebut memberikan kepercayaan kepada publik terhadap konsistensi PGEO dalam menjaga kinerja melalui ekspansi usaha, sehingga mampu membagikan dividen maksimum 50 persen setiap tahunnya sesuai prospektus IPO perseroan.

PT Pertamina Power Indonesia menguasai 69 persen saham PGEO, Masdar Indonesia Solar Holdings RSC Limited 15 persen, dan masyarakat 10 persen.

Pewarta: Muhammad Heriyanto
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023