OJK akan terus mengawasi semua fintech yang terdaftar, baik lokal maupun nasional.
Manado (ANTARA) - Kinerja perusahaan financial technology (fintech) peer to peer lending atau bisnis pinjaman online (pinjol) di Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) mengalami pertumbuhan yang positif.

"Pertumbuhan positif industri fintech di Sulut ini tercermin dari peningkatan outstanding pinjaman pada Mei 2023 sebesar 61,81 persen (yoy) menjadi Rp435,52 miliar dari sebelumnya sebesar Rp269,14 miliar," kata Kepala Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Sulutgomalut Winter Marbun, di Manado, Senin.

Dia mengatakan berdasarkan jumlah rekening penerima pinjaman aktif (entitas) pada periode yang sama tumbuh sebesar 51,19 persen (yoy) menjadi 177.947 entitas dibandingkan tahun sebelumnya sebesar 117.694 entitas.

Ia mengatakan, peningkatan kinerja tersebut seiring dengan penguatan prinsip struktural di perusahaannya. Sebab, sebelumnya industri pinjol hanya fokus pada modal di luar.

Dia menjelaskan perbaikan kinerja pinjol juga didukung oleh rasio Biaya Operasional terhadap Pendapatan Operasional (BOPO) yang semakin efisien.

Selain itu, katanya lagi, juga dilakukan perampingan karyawan untuk meningkatkan efisiensi kinerja.

OJK, katanya pula, akan terus mengawasi semua fintech yang terdaftar, baik lokal maupun nasional.

Pihaknya terus mengedukasi masyarakat agar memanfaatkan industri fintech yang terdaftar dan diawasi OJK.
Baca juga: Teten minta perbankan tiru "fintech" permudah UMKM akses kredit
Baca juga: OJK sebut 33 fintech lending belum penuhi aturan modal minimum


Pewarta: Nancy Lynda Tigauw
Editor: Budisantoso Budiman
Copyright © ANTARA 2023