Jika ditarik garis lurus persoalan tersebut memang berbeda kasusnya tetapi jika dirunut sebab musababnya salah satunya adalah tidak adanya peran keluarga yang optimal
Pasuruan (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur meminta kepada keluarga bisa menjaga sekaligus membentengi anak-anak agar terhindar dari persoalan trafficking (perdagangan orang), pelecehan seksual hingga pernikahan dini.

Bupati Pasuruan Irsyad Yusuf di Pasuruan, Selasa, mengatakan persoalan tersebut tak lagi menjadi isu tetapi sudah realitas di depan mata.

"Sebab banyak faktor yang membuat anak-anak menjadi korban pelecehan seksual, diperjualbelikan sampai dinikahkan oleh orang tuanya, meski usianya terbilang anak-anak," katanya dalam acara puncak peringatan Hari Keluarga Nasional (Harganas) ke-30 dan Hari Anak Nasional (HAN) ke-39 di Pasuruan, Selasa.

Menurut dia, anak-anak sedini mungkin harus selalu dijaga dan dibentengi sekuat mungkin.

"Karena mereka adalah generasi yang akan meneruskan mimpi dan cita-cita kita semua," katanya.

Baca juga: Korban TPPO masih minim manfaatkan skema permodalan usaha

Ia menjelaskan, jika ditarik garis lurus persoalan tersebut memang berbeda kasusnya tetapi jika dirunut sebab musababnya salah satunya adalah tidak adanya peran keluarga yang optimal.

Peran keluarga, kata dia, sangat penting untuk bagaimana bisa menjembatani kebutuhan maupun kepentingan anak namun tetap dalam pengawasan sehingga anak tetap berada di koridor yang benar.

"Untuk itu momen Harganas dan HAN harus jadi pengingat betapa pentingnya anak untuk mendapatkan hak dan kesempatan yang sama. Kita jembatani apa yang dibutuhkan anak, tapi kita awasi agar mereka tetap dalam koridor yang semestinya. Pendidikan agama jangan sampai dilewatkan," ucapnya.

Ia berterima kasih kepada semua pihak, sehingga predikat Kabupaten Layak Anak kategori Nindya, berhasil diraih Kabupaten Pasuruan di tahun ini.

Baca juga: Kriminolog: Korban TPPO bisa berubah jadi pelaku perdagangan orang

Ia berharap agar predikat tersebut bisa terus naik lagi sampai Kabupaten Pasuruan betul-betul menjadi Kabupaten Layak Anak.

"Mudah-mudahan tahun ini predikat KLA bisa diraih Kabupaten Pasuruan," tuturnya.

Pada peringatan Harganas dan HAN kali ini, dirinya menyerahkan penghargaan kepada tiga kecamatan yang sukses menurunkan angka prevalensi stunting dengan sangat baik, yakni Kecamatan Tosari, Sukorejo dan Gempol.

Selain itu, tiga tim pendamping keluarga berkinerja terbaik juga mendapatkan penghargaan dari Bupati Pasuruan di antaranya TPK Desa Kejapanan, Kecamatan Gempol, TPK Desa Gunung gangsir, Kecamatan Bejiserta TPK Desa Oro-oro ombo wetan, Kecamatan Rembang.

Selain itu, juga penyerahan penghargaan Kampung KB Paripurna, Rumah Dataku Paripurna, dan pelatihan Siga terbaik. Penyerahan sebanyak 24 sepeda motor dan bantuan suplemen untuk ibu hamil beresiko tinggi.

Pewarta: Indra Setiawan
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023