Target kita dampak ekonomi baik di dalam maupun di luar acara, bisa terjadi perputaran ekonomi sebesar Rp10 miliar
Tapin (ANTARA) - Ketua Pelaksana Tapin Art Festival 2023 Imam Rinaldy menargetkan terjadi transaksi ekonomi sebesar Rp10 miliar yang bersumber dari puluhan pelaku Usaha, Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) dalam acara yang digelar pada 5-9 Agustus 2023 di Kabupaten Tapin, Kalimantan Selatan.

"Target kita dampak ekonomi baik di dalam maupun di luar acara, bisa terjadi perputaran ekonomi sebesar Rp10 miliar," ujarnya di Ruang Terbuka Publik (RTB) Kota Rantau, Tapin, Selasa.

Dia mengatakan, panitia menaksir selama empat hari ini sudah ada ratusan ribu pengunjung yang datang ke lokasi Tapin Art Festival.

Imam optimis, melalui para pengunjung dari penjuru daerah ini target transaksi ekonomi di acara ini bakal tercapai.

"Ada 45 bazar UMKM di dalam lokasi acara Tapin Art Festival 2023, dan di luar ada 25 bazar," ujar Imam.

Tapin Art Festival 2023 bertajuk "Agung Budaya Anjung Banua" digelar 5-9 Agustus menampilkan beragam kegiatan, yang menjadi magnet untuk menarik pengunjung yakni seperti festival tari se-Kalimantan, pameran UMKM, lomba mural, dan penampilan artis lokal hingga nasional.

"Bazar UMKM ini ada yang jualan makanan, minuman hingga kerajinan tangan khas Tapin ataupun Kalimantan Selatan," tuturnya.

Salah satu Pelaku UMKM Perajin Gelang Simpai Meratus Bagan mengatakan Tapin Art Festival ini adalah salah satu acara seni budaya yang terbesar di Kalimantan Selatan, selama empat hari ini sudah ada puluhan pengunjung yang meminta dibikinkan gelang simpai langsung di tangan.

Sampai ke penghujung acara, dihitung Bagan, pengunjung yang akan bergelang simpai sebagai kenang-kenangan bakal mencapai 100 orang. Artinya, perajin gelang simpai ini bakal meraup untung jutaan rupiah saat Tapin Art Festival berlangsung.

"Kebanyakan pengunjung meminta dibikinkan gelang simpai standar, harga Rp40 ribuan," ujar Bagan.

Selain itu ada juga pedagang lain yang menikmati bazar gratis dari Tapin Art Festival ini, yakni seorang pedagang minuman Kalamari mengatakan rata-rata penjualan per hari mencapai 50 botol dengan harga Rp28 ribu.

"Khusus minuman ya omset sehari bisa Rp2 juta, belum termasuk cemilan mungkin bisa mencapai Rp3 jutaan," ujarnya.

Ditaksir, sampai ke penghujung acara, pihaknya bisa meraup untung lebih dari Rp10 juta. Ia mengatakan, 9 Agustus besok saat penutupan, pengunjung bakal lebih ramai.

Sementara Pedagang kopi Alwi mengungkapkan omset dibanding hari biasa saat jualan keliling di kawasan Rantau Baru Tapin di acara regional Kalimantan ini meningkat lebih 200 persen.

"Rata-rata per hari di acara ini bisa tembus Rp1 juta. Kalau hari biasa untuk omset paling Rp200 ribu hingga Rp300 ribu," ujarnya.

Baca juga: Seniman se-Kalimantan antusias ikuti Tapin Art Festival 2023

 

Pewarta: Gunawan Wibisono/M Fauzi Fadilah
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023