Secara SOP (standart operational procedure), dari pelabuhan menyampaikan sebetulnya secara SOP mengenakan 'safety' dalam hal ini pelampung
Tulungagung, Jatim (ANTARA) -
Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Jawa Timur mengingatkan seluruh nelayan yang melakukan aktivitas di laut agar mematuhi standar keselamatan demi meminimalkan risiko kecelakaan selama melaut.

"Secara SOP (standart operational procedure), dari pelabuhan menyampaikan sebetulnya secara SOP mengenakan 'safety' dalam hal ini pelampung. Namun dari keterangan mereka merasa risih, satu panas satu tidak bisa bergerak bebas," kata Ketua HNSI Jatim Mochamad Nur Arifin usai menyambangi nelayan korban selamat dalam insiden kecelakaan laut di Trenggalek, Selasa.

Ia menyatakan, prihatin dan turut berduka atas kejadian tersebut. Pasalnya, empat nelayan yang dinyatakan masih hilang sejak tenggelam di Perairan Gladak merupakan warga Desa Tasikmadu, Trenggalek.

Menurut Arifin atau Mas Ipin, korban kapal tenggelam tidak mengenakan pelampung. Perahu yang dibawa juga tidak memiliki sarana keselamatan yang memadai.

Baca juga: Dua perahu tenggelam diterjang badai empat nelayan hilang

Akibatnya, saat terjadi insiden ABK tidak bisa mencari pertolongan.

Mas Ipin yang juga Bupati Trenggalek menyosialisasikan jenis pelampung tertentu kepada para nelayan sehingga memenuhi standar keamanan saat melaut.

Di lain sisi, jenis pelampung tertentu itu dinilai lebih efektif untuk menunjang aktivitas nelayan saat melaut.

"Mereka sudah diimbau safety seperti pelampung, alasannya tidak nyaman ketika pelampung yang rompi itu dibuat renang tidak bisa cepat. Nanti akan kami sosialisasikan, ada pelampung yang seperti sabuk. Apalagi kejadian ini bukan pertama kali," imbuhnya.

Baca juga: Satpolair Polres Bangka cari nelayan hilang

Selain standar keamanan melaut, Mas Ipin juga mendorong para nelayan untuk mendaftarkan diri sebagai peserta asuransi jaminan ketenagakerjaan.

Nantinya pihaknya bakal menyubsidi pembayaran premi dalam kurun waktu tertentu dan selanjutnya diteruskan secara mandiri oleh nelayan.

Dalam kesempatan, itu Mas Ipin mengapresiasi langkah berbagai pihak dalam upaya penyelamatan empat ABK yang belum ditemukan.

Sebelumnya kapal yang mereka tumpangi berbenturan dengan perahu lain akibat tergulung ombak saat mencari ikan.

Ada delapan ABK dalam insiden itu, empat ABK lainnya selamat.

"Kami juga ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Kabupaten Tulungagung karena lokasi pencarian juga ada di sana. Teman-teman juga membuka posko disana. Kita berharap para korban yang belum ditemukan segera ditemukan dalam kondisi selamat," pungkasnya

Baca juga: Tim SAR cari seorang nelayan Pulau Buru dilaporkan hilang kontak

Pewarta: Destyan H. Sujarwoko
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023