Surabaya (ANTARA) - Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek) Nadiem Anwar Makarim mengatakan Kampus Mengajar sebagai salah satu program unggulan Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) untuk berkontribusi meningkatkan kualitas pembelajaran di jenjang SD dan SMP.
 
"Kampus Mengajar sebagai salah satu program unggulan MBKM telah berkontribusi pada peningkatan kualitas pembelajaran di jenjang SD dan SMP," kata Nadiem saat melepas 21.000 lebih mahasiswa untuk bertugas dalam Program Kampus Merdeka di 34 provinsi secara virtual, Kamis.
 
Nadiem menuturkan perjalanan panjang MBKM telah membuktikan bahwa dalam menghadirkan kemerdekaan dalam belajar, mahasiswa tergerak untuk berkreasi dan berinovasi sebagai persiapan mengarungi lautan luas setelah lulus dari perguruan tinggi.
 
"Dan juga untuk memberikan kontribusi bagi sesama," ujar Nadiem.
 
Selama masa penugasan, lanjut dia, mahasiswa akan berkolaborasi secara aktif dalam menyusun strategi pembelajaran literasi dan numerasi, melakukan pendampingan dalam pemanfaatan dan pengelolaan buku bacaan bermutu, serta membantu guru dan tenaga kependidikan dalam mengakselerasi adaptasi teknologi yang akan membantu proses belajar mengajar.
 
Pada angkatan pertama hingga angkatan kelima, Program Kampus Mengajar telah mengirim lebih dari 91 ribu peserta mahasiswa untuk bertugas di lebih dari 21 ribu sekolah sasaran pada jenjang SD dan SMP.
 
Selanjutnya pada angkatan keenam, program ini memperluas jangkauan sekolah sasaran dengan menambahkan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK).
 
Sebelum melepas peserta Kampus Mengajar yang akan memulai penugasan pada pekan mendatang, Nadiem menyampaikan harapannya agar para mahasiswa memiliki semangat yang jauh lebih besar untuk memanfaatkan kesempatan yang berharga ini dengan sebaik mungkin.
 
"Ambil pelajaran sebanyak-banyaknya dari ibu dan bapak guru dan kepala sekolah yang sudah berpengalaman dalam mengajar dan menjadi pemimpin, dan jangan ragu untuk berbagi pengetahuan yang adik-adik miliki kepada pelajar di sekolah sasaran masing-masing sebab transfer ilmu dan pengalaman adalah kunci dari keberlanjutan Merdeka Belajar. Selamat berjuang, jadilah garda depan yang memimpin gerakan merdeka belajar," tuturnya.
 
Sebagai program yang berorientasi pada peningkatan kompetensi literasi dan numerasi peserta didik, Kampus Mengajar menjadi bagian penting dari upaya Kemendikbudristek melakukan pemulihan dan transformasi pembelajaran terutama pasca pandemi COVID-19 yang terjadi beberapa tahun ke belakang.

Baca juga: Kemendikbudristek: Kampus Mengajar fondasi belajar sepanjang hayat
 
 
"Sejak diluncurkan pertama kali oleh Kemendikbudristek pada tahun 2020, program ini memegang peranan penting dalam membantu pemerintah melaksanakan upaya pemulihan dan transformasi pembelajaran pascapandemi, khususnya di satuan pendidikan dasar yang menjadi sekolah sasaran," ujar Direktur Jenderal Pendidikan Anak Usia Dini, Pendidikan Dasar, dan Pendidikan Menengah, Iwan Syahril.
 
Pada kesempatan ini, Kepala Program Kampus Mengajar, Asri Aldila Putri, juga menyampaikan apresiasi kepada seluruh pemangku kepentingan di tingkat nasional maupun di daerah yang telah mendukung pelaksanaan Program Kampus Mengajar.
 

"Kami ucapkan terima kasih atas dukungan, bimbingan, serta bantuan dari pemangku kepentingan di lingkungan Kemendikbudristek, BB/BPMP, dinas pendidikan, dan juga perguruan tinggi sehingga Program Kampus Mengajar Angkatan 6 bisa mencapai tahap pelepasan peserta," ujarnya.
 
"Ke depannya, kami berharap Bapak dan Ibu juga berkenan untuk mendampingi mahasiswa yang akan bertugas," tambahnya.

Baca juga: Mendikbudristek lepas peserta Program Kampus Mengajar Angkatan VI
Baca juga: Kemendikbudristek terjunkan 3.643 mahasiswa tingkatkan literasi Jatim
Baca juga: Program kampus mengajar bantu pulihkan pendidikan pascapandemi

Pewarta: Willi Irawan
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023