Makassar (ANTARA) - PT Sarana Multigriya Finansial (SMF) membukukan laba bersih sebesar Rp245 miliar pada semester I-2023, meningkat 26 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu yang tercatat Rp194,22 miliar.

Direktur Keuangan dan Operasional SMF Bonai Subiakto menyampaikan sudah menetapkan target laba bersih untuk tahun ini berada di angka Rp430 miliar.

“Untuk laba bersih, target laba bersih tahun ini Rp430 miliar. Realisasi per Juni Rp245 miliar,” kata Bonai dalam konferensi pers laporan kinerja SMF di Kabupaten Maros, Sulawesi Selatan, Jumat.

Dari sisi pendapatan, perseroan mencatatkan pendapatan sebesar Rp982 miliar pada semester I-2023, dengan target pendapatan untuk tahun ini Rp2 triliun. Bonai menjelaskan, tumbuhnya laba bersih disertai meningkatnya aset sebesar 4 persen tahun ini menandai kinerja keuangan perseroan yang positif.

“Kinerja bisnis SMF hingga semester I-2023 berhasil mendongkrak sisi keuangan Perseroan. Per Juni 2023, SMF berhasil mencatatkan aset sebesar Rp34,27 triliun atau tumbuh sebesar 4 persen dibandingkan posisi pada akhir tahun 2022,” ujar Bonai.

Selain itu, SMF juga mencatatkan liabilitas semester I-2023 sebesar Rp17,79 triliun, serta ekuitas perseroan yang tercatat sebesar Rp16,47 triliun.

Pada kesempatan yang sama, Direktur Utama SMF Ananta Wiyogo menuturkan bahwa strategi dan rencana kerja Perseroan hingga akhir tahun akan difokuskan untuk memperkuat peran dan fungsinya sesuai dengan perluasan mandat dari pemerintah untuk mengembangkan ekosistem pembiayaan perumahan.

Adapun sepanjang semester I-2023, SMF telah menyalurkan pembiayaan ke sektor perumahan sebesar Rp4,6 triliun. Jumlah tersebut menandakan adanya peningkatan 5,38 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.

Secara kumulatif, SMF telah mengalirkan dana dari pasar modal ke sektor pembiayaan perumahan sebesar Rp94,63 triliun yang terdiri dari penyaluran pembiayaan serta pembelian Kredit Perumahan Rakyat (KPR) sebesar Rp81,02 triliun. Selain itu sekuritisasi KPR tercatat sebesar Rp13,61 triliun dengan dana yang telah dialirkan tersebut telah membiayai 1,87 juta debitur.

Hingga saat ini SMF konsisten dalam menjalankan pendanaan kreatif (creative financing) sebagai upaya keberlanjutan melalui sekuritisasi aset KPR untuk menyediakan  sumber pendanaan jangka menengah panjang bagi pembiayaan perumahan.

Dalam mendorong industri perumahan baik dari sisi penawaran dan permintaan, SMF melanjutkan untuk terus menjaring sinergi dengan para pemangku kepentingan industri perumahan.

Pada semester I-2023, SMF merealisasikan berbagai kegiatan bisnis yang merupakan implementasi perluasan mandat pemerintah di antaranya yakni Kredit Konstruksi sebesar Rp44,80 miliar, Kredit Mikro Perumahan sebesar Rp534,6 miliar dan Kredit Multi Guna Perumahan sebesar Rp2,1 triliun.

"Pada Januari tahun 2023 ini, Perseroan ditunjuk sebagai Sekretariat Ekosistem Pembiayaan Perumahan yang memiliki peran sebagai katalisator pengembangan sektor perumahan," tutur Ananta.

Ia menjelaskan bahwa SMF sebagai Sekretariat Ekosistem Pembiayaan Perumahan memiliki peran yang krusial sebagai wadah koordinasi antara pemangku kepentingan di sektor perumahan dan pembiayaan perumahan serta menghubungkan kebijakan pemerintah disandingkan dengan pemangku kepentingan di sektor perumahan.

"Sekretariat ini bertujuan membuka jalan bagi terciptanya sebuah Rencana Kerja Bersama pengembangan sektor perumahan yang harmonis, efisien, dan efektif," pungkasnya.

Pewarta: Bayu Saputra
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023