Jakarta (ANTARA) - Indonesian Youth Council for Tactical Changes (IYCTC) memberdayakan pemuda global pada peringatan Hari Pemuda Internasional 2023 untuk mengungkap manipulasi industri rokok.

"Kami dengan tegas percaya bahwa suara kolektif orang muda memiliki kekuatan besar untuk mendorong perubahan," kata Direktur Eksekutif IYCTC Manik Marganamahendra dalam keterangannya di Jakarta, Selasa.

Pada 12 Agustus 2023, kata Manik, para pemimpin muda dari berbagai belahan dunia berkumpul untuk mengatasi isu mendesak tentang manipulasi industri rokok dalam memperingati Hari Pemuda Internasional.

IYCTC meluncurkan video kaum muda yang mengecam taktik-taktik industri rokok dan dampak yang merugikan masyarakat, terutama terkait dengan pemasaran produk adiktif.

"Kami mendukung gerakan yang dipelopori oleh para pemuda untuk membongkar manipulasi dan taktik-taktik menyesatkan yang digunakan oleh industri rokok," katanya.

Hari Pemuda Internasional kali ini mengusung tema mengembangkan "green skills" untuk menciptakan dunia yang lebih hijau. Gagasan itu tidak akan dapat tercapai jika tidak ada upaya untuk membuat industri rokok bertanggungjawab atas masalah lingkungan dan kesehatan yang ditimbulkan.

Ia mengatakan, kaum muda lintas negara berkumpul secara virtual dalam webinar berjudul "Mengambil Kendali: Kaum Muda dan Kesadaran tentang Tembakau - Memberdayakan kaum muda untuk melawan industri rokok, sebagai platform yang menyatukan para pemimpin muda dari berbagai latar belakang yang memiliki tujuan bersama, melawan efek merugikan dan mematikan dari industri rokok.

Acara tersebut menampilkan video yang diunggah di halaman YouTube The Global Center for Good Governance in Tobacco Control (GGTC), di mana kaum muda mendesak pemerintah di seluruh dunia untuk memprioritaskan kesejahteraan individu muda dengan membatasi strategi pemasaran industri rokok yang manipulatif.

"Strategi-strategi ini termasuk fitur menarik dalam rokok, seperti filter yang dapat terurai, produk adiktif baru, dan praktik pemasaran digital," katanya.

Manik menyoroti peran industri tersebut dalam menarik kaum muda ke dalam kecanduan nikotin seumur hidup sambil merusak upaya untuk berhenti.

Pemuda tersebut menuntut pemerintah untuk mendesak dan meminta pertanggungjawaban industri rokok atas tindakan menyesatkan dan kerusakan pada individu dan lingkungan.

"Tuntutan kami kepada para pembuat kebijakan, termasuk delegasi sesi kesepuluh Konferensi Para Pihak Konvensi Kerangka Kerja WHO tentang Pengendalian Tembakau (COP 10), untuk memastikan akses mudah ke keadilan bagi generasi saat ini dan mendatang," katanya.

Manik mengatakan, Hari Pemuda Internasional merupakan momentum penting bagi para pemimpin muda untuk meningkatkan kesadaran, memulai dialog, dan memperjuangkan implementasi kebijakan yang efektif.

Webinar tersebut diselenggarakan oleh koalisi organisasi yang dipimpin oleh pemuda, termasuk Alianza Juvenil, A Non-Smoking Generation, International Youth Tobacco Control, South African Tobacco Free Forum, Youth Health Organization, dan Youth 4 Tobacco Control.

Organisasi-organisasi itu mendapat dukungan dari African Tobacco Control Alliance, European Network for Smoking and Tobacco Prevention, dan The Global Center for Good Governance in Tobacco Control (GGTC).

Dukungan teknis dan materi acara ini didasarkan pada data global yang diperoleh dari Indeks Interferensi Industri Rokok Global yang diproduksi oleh GGTC, kata Manik menambahkan.

Baca juga:  Akademisi: Perlu upaya program preventif untuk kurangi perokok

Pewarta: Andi Firdaus
Editor: Triono Subagyo
Copyright © ANTARA 2023