Pekanbaru (ANTARA) - Polda Riau dan Polres di jajarannya telah menggagalkan keberangkatan 226 calon Pekerja Migran Indonesia (PMI) ilegal dari 27 kasus dengan 15 tersangka yang ditanganinya sepanjang Januari-Juli 2023, sehingga Polda mendapatkan penghargaan/apresiasi dari BP2MI.

"BP2MI mengapresiasi kinerja Polda Riau dan jajaran dalam menumpas penempatan PMI ilegal di Riau. Ada 27 kasus berhasil diungkap," kata Kepala Badan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Riau Fanny Wahyu Kurniawan kepada ANTARA di Pekanbaru, Selasa.

Dalam sambutan saat penyerahan penghargaan kepada Polda Riau itu, Kepala BP3MI Fanny WK menyebutkan wilayah Provinsi Riau yang berada di perbatasan memang seringkali menjadi celah untuk sindikat penyeberangan warga Indonesia secara ilegal ke Malaysia, Singapura maupun negara lainnya.

Menurut Fanny, dari 27 kasus yang diungkap Polda Riau tersebut, Kota Dumai menjadi wilayah yang paling banyak digagalkan polisi dalam memberangkatkan PMI ilegal, yaitu delapan kasus, lalu disusul dengan Kabupaten Bengkalis serta Kabupaten Kepulauan Meranti.

"Dibandingkan tahun lalu, jumlah ini mengalami peningkatan semenjak berakhirnya masa pandemi, sehingga banyak yang bekerja ke Malaysia secara ilegal dan dimanfaatkan para sindikat," lanjut Fanny.

Dalam kesempatan itu, Kapolda Riau Irjen Pol Mohammad Iqbal mengatakan penghargaan dari BP2MI itu baginya merupakan vitamin agar jajarannya dapat bekerja lebih bagus lagi ke depannya.

"Pekerjaan Polri bukan hanya melakukan penegakan hukum, namun juga upaya-upaya preventif dan preemtif. Kita melakukan edukasi di berbagai daerah," tutur Iqbal.

Dengan ratusan korban yang gagal diberangkatkan menjadi bukti banyak masyarakat yang tidak teredukasi dengan memilih bekerja keluar negeri secara ilegal.

Ia tak ingin ketidaktahuan masyarakat ini kemudian dimanfaatkan oleh para sindikat, karena itu, ia memerintahkan seluruh anak buahnya dapat mengedukasi masyarakat.

"Karena itu saya minta Dirbinmas, Dirlantas, seluruh Kapolres untuk memberikan pemahaman dan edukasi. Kita juga melakukan penegakan hukum yang maksimal, khususnya untuk sindikat. Kita perintahkan intelijen untuk melakukan mendeteksi sindikat, sehingga bisa kita sikat," pungkas Iqbal.

Pewarta: Bayu Agustari Adha/Annisa F
Editor: Edy M Yakub
Copyright © ANTARA 2023