Keputusan itu membuktikan semakin tidak profesionalnya PB ISSI. Sejak ada mosi tidak percaya, berarti kami (18 pengprov) sudah tidak mengakui lagi kepengurusan Edmound,"
Surabaya (ANTARA News) - Sebanyak 18 pengurus provinsi Ikatan Sport Sepeda Indonesia yang terlibat musyawarah nasional luar biasa siap memberikan perlawanan terhadap Pengurus Besar ISSI yang menjatuhkan sanksi pembekuan kepengurusan ISSI Jawa Timur.

Sekretaris Umum Pengprov ISSI Jatim Sastra Harijanto Tjondrokusumo di Surabaya, Sabtu, mengatakan 18 pengprov berencana mengadakan pertemuan lanjutan untuk menindaklanjuti hasil munaslub pada 9 Maret 2013, sekaligus membahas keputusan sanksi dari PB ISSI.

"Begitu SK pembekuan turun, beberapa perwakilan dari 18 pengprov ISSI langsung menghubungi kami dan meminta segera diadakan pertemuan. Belum diputuskan waktunya, tapi kalau bisa secepatnya," katanya.

Bahkan, Pengprov ISSI Daerah Istimewa Yogyakarta kabarnya siap menjadi tuan rumah lanjutan untuk pertemuan ke-18 pengprov tersebut.

Sebelumnya, PB ISSI melalui SK Nomor: 010/SK/PB.ISSI/IV/2013 tertanggal 10 April 2013 memutuskan pembekuan kepengurusan ISSI Jatim periode 2011-2015, karena telah melakukan pelanggaran AD/ART, yakni memfasilitasi penyelenggaraan munaslub untuk menggusur Ketua Umum Edmound JT Simorangkir.

Munaslub di Hotel Bandara Sidoarjo pada 9 Maret 2013 itu, dihadiri 16 dari 18 perwakilan Pengprov ISSI se-Indonesia yang sebelumnya sudah melayangkan mosi tidak percaya kepada Edmound Simorangkir.

Ke-18 pengprov itu adalah Jatim, Jateng, DIY, Jabar, Banten, Sumsel, Sumbar, Riau, Bengkulu, Aceh, Sulsel, Sultra, Sulbar, Gorontalo, Kalsel, Bali, NTB, dan Papua.

"Pengprov ISSI Jatim telah melakukan tindakan makar dan dianggap melakukan pelanggaran AD/ART, sehingga kepengurusannya dibekukan," kata Ketua Bidang Organisasi PB ISSI Armudji, yang disekaligus ditunjuk sebagai Koordinator Pelaksana Tugas Pengprov ISSI Jatim, Jumat (12/4).

Keluarnya sanksi itu mendapat reaksi keras dari perwakilan 18 pengprov ISSI dan menilai keputusan itu tidak sah, karena PB ISSI sudah tidak memiliki legitimasi setelah mendapat mosi tidak percaya.

"Keputusan itu membuktikan semakin tidak profesionalnya PB ISSI. Sejak ada mosi tidak percaya, berarti kami (18 pengprov) sudah tidak mengakui lagi kepengurusan Edmound," kata Ketua Harian Pengprov ISSI Sulawesi Selatan Baharuddin Makasau saat dihubungi dari Surabaya.

Menurut ia, keputusan pembekukan seharusnya tidak hanya kepada ISSI Jatim, tetapi juga 17 pengprov lainnya yang ikut terlibat munaslub.

"Munaslub di Sidoarjo bukan inisiatif ISSI Jatim, tetapi aspirasi dari pengprov-pengprov lainnya. Kami siap melawan dan segera bertemu lagi untuk membahas munaslub tahap kedua," tambahnya.

Senada dengan itu, Ketua Harian Pengprov ISSI Sumatera Barat Dicky Sapoli menegaskan bahwa ke-18 pengprov sudah tidak mengakui kepengurusan PB ISSI sehingga semua keputusannya dianggap tidak ada.

"Justru mereka yang memutarbalikkan fakta. Yang jelas, kami segera berkumpul lagi membahas masalah ini," ujarnya ketika dikonfirmasi terpisah.

Sementara itu, Ketua Komisi Perlengkapan Pengprov ISSI Yogyakarta Teguh Raharjo membantah pernyataan Ketua Bidang Organisasi PB ISSI Armudji yang menyebut sebagian besar dari 18 pengprov telah insyaf dan kembali mendukung Edmound Simorangkir.

"Pernyataan itu tidak benar, karena sampai sekarang kami masih solid dan berencana menindaklanjuti hasil munaslub sebelumnya di Sidoarjo," ujarnya.

Pewarta: Didik Kusbiantoro
Editor: Tasrief Tarmizi
Copyright © ANTARA 2013