Medan (ANTARA) - Pemimpin Wilayah Perum Bulog Kanwil Sumut Arif Mandu mengatakan, seluruh atau delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu Bulog Sumut menggelar operasi pasar untuk mengendalikan harga beras di provinsi beribu kota Medan.

"Semuanya menjalankan operasi pasar itu," ujar Arif kepada ANTARA di Medan, Senin.

Arif melanjutkan, operasi pasar atau pasar murah dilakukan sebagai bentuk upaya stabilisasi pasokan dan harga pangan (SPHP) untuk komoditas beras di Sumut yang di beberapa tempat harganya telah melampaui harga eceran tertinggi (HET) pemerintah.

Dalam melaksanakan hal itu, Perum Bulog Sumut bekerja sama dengan pemerintah daerah setempat.

"Bulog tidak bisa menutupi 100 persen kebutuhan beras. Jadi harus ada dukungan dari pihak swasta yang kami imbangi dengan operasi pasar atau SPHP," tutur Arif.

Perum Bulog Sumut terus berupaya untuk mengendalikan harga beras dengan menggelar pasar murah di wilayah delapan kantor cabang/kantor cabang pembantu Bulog Sumut yakni Kantor Cabang Medan, Kantor Cabang Pembantu Kabanjahe, Kantor Cabang Pembantu Gunungsitoli, Kantor Cabang Pembantu Rantauprapat, Kantor Cabang Padang Sidempuan, Kantor Cabang Pematang Siantar, Kantor Cabang Kisaran dan Kantor Cabang Pembantu Sibolga.

Perum Bulog Sumut menargetkan mampu menyalurkan total 55 ribu ton beras dari cadangan beras pemerintah (CBP) pada tahun 2023.

Hingga 16 Agustus 2023, mereka telah menyalurkan 51.001,76 ton beras atau sekitar 92,73 persen dari target.

Rerata harga beras medium di Sumut masih berada di atas HET. Berdasarkan data Badan Pangan Nasional, pada Senin (21/8), rata-rata harga beras medium di Sumut yaitu Rp12.530 per kilogram.

Adapun HET beras medium terbaru untuk wilayah Sumatera Utara adalah Rp11.500 per kilogram, sesuai Peraturan Badan Pangan Nasional Nomor 7 Tahun 2023 tentang Harga Eceran Tertinggi Beras.
 

Pewarta: Michael Siahaan
Editor: Adi Lazuardi
Copyright © ANTARA 2023