lancar sekali sekarang pas pulang kantor
Jakarta (ANTARA) -
Situasi lalu lintas di sejumlah wilayah di Jakarta Timur terpantau ramai lancar pada hari pertama penerapan bekerja dari rumah (working from home/WFH) bagi pegawai Aparatur Sipil Negara di lingkungan Pemprov DKI Jakarta, Senin petang.
 
Situasi lalu lintas di Jalan Otista Raya, Bidara Cina, Jatinegara hingga Jalan I Gusti Ngurah Rai Terusan, Pondok Kopi, Duren Sawit, Jakarta Timur terlihat ramai lancar ketika pulang jam kantor sekitar pukul 18.00 WIB, dibandingkan hari-hari sebelum penerapan WFH.
 
Di Terminal Kampung Melayu dan halte bus TransJakarta juga terlihat lengang, tidak ada penumpukan penumpang di dalam halte maupun di terminal Kampung Melayu.
 
Salah satu penumpang angkutan umum, Dina (28) mengaku senang pada hari pertama WFH ASN Pemprov DKI Jakarta karena lalu lintas menjadi lancar. 
 
"Tidak macet sih, lancar sekali sekarang pas pulang kantor. Kalau pulang kantor dari Kebayoran ke Klender sudah tidak macet seperti biasanya," kata Dina.
 
Dia mengatakan jika biasanya dirinya pulang kantor harus menempuh 75 menit, saat ini hanya menghabiskan waktu sekira satu jam saja. Untuk itu dirinya menyambut positif dengan kebijakan Pemprov DKI Jakarta untuk memberlakukan WFH bagi ASN.
 
"Saya setuju banget sih dengan WFH ini. Situasi jalan jadi lebih lancar dari biasanya," ujarnya.
 
Sementara itu, karyawan swasta lainnya, Paulus (25) mengaku arus lalu lintas di beberapa ruas jalan masih terjadi kemacetan.
 
"Saya pulang biasanya satu jam dari Thamrin ke Kampung Melayu, ini sekarang malah lebih setengah jam," ujar Paulus.
 
Kendati demikian, dia mendukung kebijakan WFH guna menjaga kualitas udara dan mengurai kemacetan agar lebih optimal ke depannya.
 
"Tapi memang situasi lalin di Thamrin itu terbiasa begitu. Sama saja sih. Tadi naik bus juga lumayan padat dari biasanya," ucapnya.
Baca juga: Sekda DKI: Tak ada anggaran untuk ASN Eselon IV beli kendaraan listrik
Baca juga: DKI wajibkan ASN yang WFH tetap berpakaian dinas dan isi absensi
Baca juga: ASN DKI diminta pakai transportasi umum untuk tekan polusi

Pewarta: Syaiful Hakim
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023