Kalimantan Selatan memiliki potensi besar untuk menghasilkan kelapa sawit, kita mendorong percepatan penanaman sawit segera terlaksana
Banjarmasin (ANTARA) - Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo meminta Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan (Pemprov Kalsel) segera memenuhi target penanaman bibit kelapa sawit pada luas lahan 10 ribu hektare.

Menurut Mentan, Kalsel memenuhi syarat baik ketersediaan lahan, kebutuhan pupuk, termasuk bibit sawit pun sudah tersedia.

“Kalimantan Selatan memiliki potensi besar untuk menghasilkan kelapa sawit, kita mendorong percepatan penanaman sawit segera terlaksana,” ujar Mentan RI Syahrul Yasin Limpo di Banjarmasin, Selasa tengah malam.

Baca juga: Harga TBS sawit di Riau naik 3,46 persen

Dia juga meminta dilakukan peremajaan sawit di wilayah itu hingga 20 ribu hektare untuk meningkatkan jumlah ekspor. Saat ini luas lahan sawit di Kalsel tercatat sekitar 443.802 hektare.

“Kita harus komitmen agar program ini dapat terealisasi, tetapi proses peremajaan sawit di Kalsel tidak boleh melanggar hukum,” ungkap Mentan.

Ia mengatakan, kehadirannya ke Kalsel malam ini dalam kunjungan kerjanya untuk memastikan seluruh pihak turun tangan guna memetakan daerah yang akan ditanam bibit sawit, tetapi proses peremajaan sawit tersebut, lanjut dia, harus memperhatikan kelestarian lingkungan.

Baca juga: Kementan beri penguatan kelembagaan bagi petani sawit swadaya di Jambi
Menteri Pertanian Republik Indonesia (Mentan RI) Syahrul Yasin Limpo saat memberikan keterangan terkait kegiatan kunjungan kerja usai menghadiri acara Rapat Koordinasi Kelapa Sawit Se-Kalsel di Kota Banjarmasin, Kalimantan Selatan, Selasa (22/8/2023) malam. (ANTARA/Tumpal Andani Aritonang)
Mentan menuturkan komoditi sawit merupakan andalan Indonesia karena memiliki masa depan yang sangat diminati oleh mancanegara sehingga memiliki prospek jangka panjang untuk kesejahteraan ekonomi masyarakat.

Pada kunjungan kerjanya tersebut, dia menginstruksikan para pihak agar proses peremajaan sawit dilakukan juga penyisipan penanaman komoditi lain untuk menghidupkan perekonomian masyarakat sembari menunggu sawit menghasilkan buah.

“Jangan menebang pohon sawit tua hanya untuk menanam bibit saja lalu pemerintah diam untuk menunggu hasil panen sawit,” ucap Mentan.

Baca juga: PLN EPI kerja sama olah limbah sawit jamin rantai pasok biomassa PLTU

Namun, kata dia, sambil menunggu sawit panen, sebaiknya melakukan penyisipan penanaman di sela-sela sawit. Misalnya tanaman jenis umbi-umbian, jagung, kacang dan komoditi lain yang dianggap tepat menurut wilayah dan mampu menjaga keseimbangan kebutuhan masyarakat sekitar.

Dia optimistis wilayah Kalsel memiliki potensi besar sebagai daerah penyumbang hasil sawit karena segala sektor mendukung.

“Kita buktikan bersama dalam waktu singkat Kalimantan Selatan mampu menghasilkan sawit dalam jumlah banyak,” ujar Mentan.

Baca juga: Merebut kembali kemerdekaan lewat hilirisasi

Pewarta: Tumpal Andani Aritonang
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023