Dengan dibuatkannya bahasa asli Sentani dalam bentuk digital maka bahasa daerah tidak akan pernah punah dan generasi muda saat ini maupun siapa saja yang mau mempelajarinya dapat mengaksesnya langsung
Sentani, Papua (ANTARA) -
Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Jayapura, Provinsi Papua menyebutkan bahwa kamus digital bahasa daerah Sentani yang diprakarsai oleh anak asli Papua dan bekerja sama dengan Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) setempat adalah satu kemajuan memanfaatkan teknologi di era moderen saat ini.

“Perkembangan teknologi dan komunikasi semakin pesat sekarang, tetapi jangan meninggalkan jati diri kita sehingga kamus digital bahasa Sentani sangat bagus untuk siapa saja bisa mempelajarinya,” kata Penjabat (Pj) Bupati Jayapura, Triwarno Purnomo dalam pernyataan di Sentani, Rabu.

Ia mengingatkan kepada generasi muda di daerah ini khususnya suku Sentani supaya jangan melupakan jati diri sebagai anak adat.

Menurut dia dengan dibuatkannya bahasa asli Sentani dalam bentuk digital maka bahasa daerah tidak akan pernah punah dan generasi muda saat ini maupun siapa saja yang mau mempelajarinya dapat mengaksesnya langsung.

“Saya berharap anak-anak muda Sentani untuk terus menjaga dan melestarikan bahasa ini sehingga sampai kapanpun terus terjaga,” ujarnya.

Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kabupaten Jayapura Gustaf Griapon mengatakan kamus digital bahasa Sentani dibuat oleh Jack Jackson Puraro salah satu pemuda Kabupaten Jayapura.

“Kamus ini adalah inovasi dari saudara Jack Jackson Puraro di Diskominfo sebagai OPD teknis pendamping atau mitra yang mendukung beliau saat awal memulai pada 2019 lalu,” katanya.

Ia menjelaskan segala sesuatu kalau sudah digital atau berbasis android maka setiap tiga bulan harus di update atau diperbaharui.

“Kalau tidak diperbaharui maka akan terhapus dengan sendirinya di aplikasi di android, sehingga kita membantunya dalam setiap tiga bulan menambah kosa kata di dalam kasus digital itu,” katanya.

Pihaknya berharap ke depan kamus digital bahasa Sentani ini bisa ada “visual” dan “Voice” sehingga pada pengaplikasiannya masyarakat umum dapat terbantu dengan rancangan ini.

“Kami harap aplikasi ini terus ada inovasi sehingga masyarakat luas dapat terbantu dengan melafalkan bahasa asli Sentani sekaligus kita juga menjaga kelestariannya,” katanya.

Apalagi, menurutnya, dialek bahasa Sentani antara timur, tengah dan barat sangat berbeda sehingga ini harus menjadi catatan penting Diskominfo bersama penggagasnya dalam memperbaharui untuk meningkatkan kemampuan aplikasi ini.

“Ini mungkin sebagai pintu masuk dan ke depan kita akan mendorong anak-anak muda lain yang bisa membuat kamus serupa dari wilayah lain seperti tanah merah, grime juga ada kamus digital yang dibuat,” demikian Gustaf Griapon.
​​​​​​​
Baca juga: Bahasa daerah Sentani jadi mata pelajaran muatan lokal SD di Papua

Baca juga: Warga gelar lomba pidato berbahasa Sentani peringati HUT RI

Baca juga: Bahasa daerah di Kota Jayapura dikhawatirkan punah

Baca juga: Kemendikbudristek dorong pelestarian bahasa daerah Papua

Pewarta: Yudhi Efendi
Editor: Andi Jauhary
Copyright © ANTARA 2023