Jakarta (ANTARA News) - Anggota Komisi VI DPR RI Lili Asdjudiredja meminta Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) mengevaluasi kinerja PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) yang dinilai belum mampu mengatasi sejumlah persoalan.

"Telkom baru saja gagal pada proses tender untuk menjadi operator seluler di Myanmar," kata Lili Asdjudiredja ketika dihubungi melalui telepon selulernya, Selasa,

Menurut Lili, Kementerian BUMN agar mempelajari mengapa Telkom gagal pada proses tender menjadi operator seluler di Myanmar.

Jika kegagalan tersebut karena kinerja direksi PT Telkom yang belum optimal, menurut dia, hendaknya di evaluasi lagi agar lebih optimal.

"Dengan mengevaluasi kinerja direksi PT Telkom sehingga pada kesempatan berikutnya bisa memiliki kinerja lebih baik," katanya.

Ketika ditanya, soal kerja sama antara Telkom dengan Sing Tel sebagai operator telepon seluler di Indonesia, tapi tidak diajak bekerja sama saat mengikuti tender untuk menjadi operator seluler di Myanmar, menurut Lili, hal ini juga perlu dipelajari dan dievaluasi.

"Mengapa SingTel mau bekerja sama dengan Telkom di Indonesia tapi tidak mau bekerja sama di luar negeri," katanya.

Sebelumnya, kantor Berita India, PTI, seperti dikutip oleh situs Business Standard India, Kamis (11/4) menyebutkan bahwa Telkom tidak masuk dalam daftar 12 peserta tender yang masuk ke babak evaluasi terakhir.

Kementerian Komunikasi, Pos, dan Telekomunikasi Myanmar mengumumkan, ke-12 peserta tender yang lolos yaitu, konsorsium Bharti Airtel, Konsorsium Vodafone dan China Mobile, Telenor, SingTel, Axiata, Konsorsium MTN , Bermuda Digicel, France Telecom, Qatar Telecommunications, Millicom International, Viettel Group, dan KDDI Corporation.

Telkom Indonesia yang menggandeng Myanmar Telecom, operator milik pemerintah negara itu, sebelumnya masuk dalam 23 peserta yang lolos, namun gagal untuk maju ke babak berikutnya.

Pewarta: Riza Harahap
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013