Jakarta (ANTARA News) - Ketua Umum DPP Partai Demokrat Susilo Bambang Yudhoyono mengklarifikasi pemberitaan terkait Yenny Wahid,  anak Presiden ke-4 RI Abdurrahman Wahid,  yang diisukan akan menjabat Wakil Ketua Umum Partai Demokrat.

Hal ini dikatakan SBY dalam konferensi pers yang digelar di depan pintu masuk Kantor Presiden, di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Rabu malam pukul 21.15 WIB.

Menurut Presiden, pemberitaan menyangkut hal itu telah melenceng, seolah-olah Yenny Wahid meminta jabatan Wakil Ketua Umum Partai Demokrat, begitu pula sebaliknya, seolah-olah dirinya juga menawarkan jabatan itu.

"Tidak ada sama sekali Mbak Yenny mengharapkan posisi tertentu atau jabatan tertentu, tidak ada. Kalau diberitakan mbak Yenny ingin menjabat Wakil Ketua Umum tidak ada, kasihan beliau. Demikian juga saya, saya tidak pernah menawarkan (posisi tersebut)," katanya.

SBY mengakui, dirinya didampingi Ani Yudhoyono pernah bertemu dengan Yenny Wahid  dan ibunya, Sinta Nuriyah Wahid, di kediaman Puri Cikeas, Kabupaten Bogor.

Pertemuan itu memperbincangkan kerukunan umat beragama dan pluralisme, nostalgia dengan Gus Dur, serta mengait terkait politik.

"Memang ada pembicaraan saya dengan mbak Yenny yang mengait dengan politik masa kini dan masa depan. Dalam pembicaraan itu misalnya, apa dimungkinkan untuk berjuang bersama-sama di arena politik, apakah harus bersama-sama dalam satu partai politik atau tidak, yang penting kerja sama untuk kepentingan yang baik. Tidak ada sama sekali Mbak Yenny mengharapkan posisi tertentu," katanya.

Dalam kesempatan itu, menurut SBY, Yenny Wahid mengatakan, untuk berjuang dalam satu partai politik maka dirinya harus berkonsultasi dengan para kyai NU.

"Dan belakangan saya tahu setelah berkonsultasi dengan kyai NU, dikatakan lebih baik tidak bersama-sama. Saya menghormati pilihan beliau," katanya.

Ia menambahkan, dirinya mengenal baik Yenny Wahid, baik ketika di masa pemerintahan Gus Dur maupun saat Yenny Wahid menjadi staf khusus Presiden SBY.

Menurut dia, pemberitaan yang simpang- siur dan tidak benar terkait Yenny Wahid tersebut merugikan yang bersangkutan maupun dirinya.

"Jadi tolong masyarakat luas jangan dibingungkan dengan berita yang simpang siur, yang seolah-olah mbak Yenny menginginkan jabatan tertentu, saya menawarkan jabatan tertentu," katanya.

Ia menambahkan hubungan dirinya dengan keluarga Gus Dur tetap baik dan mendoakan Yenny Wahid agar karir politiknya dapat terus meningkat di masa depan.

Pewarta: Muhammad Arief Iskandar
Editor: Aditia Maruli Radja
Copyright © ANTARA 2013