Keberadaan MPA sangat penting. Bagi kami MPA ini adalah ujung tombak dalam penanggulangan karhutla di tingkat tapak
Banjarbaru (ANTARA) - Dinas Kehutanan (Dishut) Kalimantan Selatan membentuk 129 masyarakat peduli api (MPA) guna menangani kebakaran hutan dan lahan (karhutla) yang merupakan masalah serius.

“Di Kalsel saat ini sudah terbentuk 129 kelompok MPA tersebar di sembilan kesatuan pengelolaan hutan (KPH) dan Tahura Sultan Adam,” kata Kepala Dishut Kalimantan Selatan Fatimatuzahra di Banjarbaru, Sabtu.

Fatimatuzahra mengatakan MPA memiliki peran penting terutama untuk sosialisasi, deteksi dan pemadaman dini sehingga mengurangi karhutla.

"Keberadaan MPA sangat penting. Bagi kami MPA ini adalah ujung tombak dalam penanggulangan karhutla di tingkat tapak," ujarnya.

Baca juga: BNPB temukan 63 titik karhutla di Kalimantan Tengah

Saat musim ekstrem, kata Fatimatuzahra, agar karhutla dapat ditanggulangi maksimal, maka harus menjadi perhatian semua pihak termasuk masyarakat pedesaan.

"Kita terus mendorong terbentuk lebih banyak MPA," ungkapnya.

Peran penting MPA yang dibentuk Dishut Kalsel ini, seperti Desa Hamak Timur Kabupaten Hulu Sungai Selatan.

Di Desa Hamak Timur terdapat 400 hektare hutan lindung, sedangkan lahan yang dikelola kelompok petani hutan (KTH) seluas 100 hektare.

Baca juga: BPBD: Upaya padamkan karhutla di Kalsel masih berlangsung

Kepala Desa Hamak Timur Sarfani menyebutkan MPA Hamak Timur bisa menjaga kawasan hutan dan juga menjalankan fungsi pengawasan dengan baik.

"Keberadaan MPA ini penting sekali untuk pengendalian kebakaran," ujar Sarfani.

Setiap tahun ketika musim tanam, MPA Hamak Timur menjadi pengawas saat pembukaan ladang dengan cara membakar lahan untuk berladang.

"Rata-rata membuka lahan 0,5 hektar, untuk konsumsi sendiri. Di Hamak Timur ini ada 228 KK," ungkap Sarfani.

Baca juga: BMKG sebut sejumlah wilayah waspadai hujan lebat hingga karhutla

Pewarta: Taufik Ridwan dan M Fauzi Fadillah
Editor: Sambas
Copyright © ANTARA 2023