Ambon (ANTARA) -
PT PLN (Persero) Unit Pelaksana Pembangkitan Maluku melaksanakan aksi bersih sampah dan penanaman 1.500 bibit mangrove di kawasan hutan bakau Desa Poka, Kecamatan Teluk Ambon, Kota Ambon.

"Kegiatan aksi bersih dan penanaman bakau dilakukan di depan Unit Layanan Pembangkit Listrik Tenaga Diesel Poka oleh puluhan relawan PLN dan melibatkan warga setempat, sebagai upaya restorasi ekosistem bakau dan menjaga lingkungan sekitar," kata General Manager PLN Unit Induk Wilayah Maluku dan Maluku Utara (UIW MMU) Awat Tuhuloula, di Ambon, Minggu

Ia mengatakan, aksi bersih sampah ini merupakan wujud kepedulian PLN terhadap kawasan bakau yang bertahun-tahun melindungi pesisir Teluk Ambon.

"Aksi ini juga upaya kami untuk mengurangi volume sampah, agar tanaman bakau di sini dapat tumbuh dengan baik, kawasan pesisir pun terlindungi," kata Awat.

Baca juga: Komunitas lingkungan dan PLN Maluku bersihkan area mangrove di Ambon

Bakau, kata dia, merupakan jenis tumbuhan yang tumbuh di pesisir. Kawasan bakau mampu menahan dan memperlambat arus dan ombak yang datang. Ini akan mengurangi risiko abrasi dan dampak lainnya dari ombak yang datang.

Menurut dia, habitat pertumbuhan bakau umumnya akan hidup sehat seperti hutan di tepi pantai, apabila kelestarian laut itu dijaga dengan bersih dan terhindar dari sampah.

"Gaya hidup masyarakat setempat sangat berpengaruh untuk kelestarian laut, sebagai bentuk tanggung jawab sosial dan lingkungan setempat, UPK Maluku turut serta menjaga kebersihan dengan cara mengadakan bakti bersama," katanya.

Baca juga: IJTI Maluku gelar penanaman mangrove hijaukan pesisir Teluk Ambon

Ia mengatakan, kegiatan ini dijadikan sebagai langkah menyadarkan masyarakat setempat akan pentingnya menjaga kebersihan laut, terutama kawasan bakau. Melalui aksi ini diharapkan bukan saja lingkungan menjadi asri, melainkan juga kesadaran masyarakat akan kelestarian alam semakin meningkat.

"Kesadaran adalah hal terpenting untuk menghasilkan lingkungan yang lebih sehat. Semoga upaya ini memberikan dampak positif bagi kawasan bakau, dan tentu saja bagi kehidupan masyarakat sekitar. Masyarakat bisa selalu menjaga kebersihan, sampah dibuang pada tempatnya dan tidak mencemarkan pantai sekitar, sehingga dapat menghidupkan kembali populasi bakau," katanya.

Manager PLN UPK Maluku Candra Sasmita menambahkan, alasan lain dari pelestarian dan menjaga kebersihan kawasan bakau secara rutin, karena tanaman bakau sendiri dinilai mampu mengurangi karbon dioksida pada emisi kendaraan bermotor.

Baca juga: Kemenko Marves dukung program rehabilitasi mangrove di Malut

“Tanaman bakau ini bisa menyerap gas CO2 (karbon dioksida). Jadi, tanaman ini memiliki fungsi untuk menghasilkan oksigen yang berguna bagi makhluk hidup. Penyerapan emisi gas karbon ini tentunya menjadi lebih maksimal karena bakau memiliki sistem akar napas dan keunikan struktur tumbuhan pantai,” ujar Candra.

Pewarta: Penina Fiolana Mayaut
Editor: Bambang Sutopo Hadi
Copyright © ANTARA 2023