Jakarta (ANTARA) - PT Kimia Farma Apotek (KFA) bekerja sama dengan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI) untuk optimalisasi pelayanan bidang kesehatan dan kefarmasian kepada masyarakat.

"Kami bangga bisa menjalin kolaborasi dengan IAI sebagai mitra strategis untuk meningkatkan pelayanan kesehatan sekaligus akses kefarmasian kepada masyarakat," kata Direktur Utama KFA Agus Chandra dalam keterangan tertulis yang diterima ANTARA di Jakarta, Senin.

Kolaborasi tersebut dikukuhkan melalui penandatanganan perjanjian kerja sama oleh Ketua Umum Dewan Pimpinan Pusat IAI Noffendri Roestam dan Direktur Utama KFA Agus Chandra serta Direktur Operasional KFA Muhardiman, bersamaan dengan rangkaian kegiatan Pekan Ilmiah Tahunan IAI 2023 di Solo, Jawa Tengah, Jumat (25/8).

Ruang lingkup kerja sama tersebut mencakup layanan Apoteker Praktik dan program Apoteker Advance.

Direktur Operasional KFA Muhardiman menuturkan melalui Layanan Apoteker Praktik, para apoteker di bawah IAI yang sudah berpengalaman juga bisa praktik di outlet-outlet Kimia Farma Apotek yang pada jam operasional sibuk membutuhkan tambahan tenaga apoteker.

Apoteker praktik tersebut akan memberikan pelayanan seperti informasi obat (PIO), konseling, swamedikasi, layanan home care pharmacist, dan telefarma. Selain mendapatkan imbalan jasa, outlet KFA juga dapat menjadi tempat praktik untuk melengkapi syarat kerja apoteker.

Dengan jumlah 1.244 outlet dan lebih dari 400 klinik dan lebih dari 70 laboratorium, KFA membutuhkan dukungan dan jasa layanan dari para apoteker.

Di sisi lain, ekspansi jaringan outlet sejak awal tahun ini dan ditargetkan menambah hingga 100 outlet baru, menurut Muhardiman, KFA membutuhkan tambahan tenaga apoteker.

Sedangkan, pada Program Apoteker Advance, IAI akan memfasilitasi pendidikan berkelanjutan program Apoteker Advance khusus untuk Apoteker KFA. Program itu meliputi enam klaster yaitu Expert Professional Practice, Collaborative Working Relationship, Leadership, Management, Education, Training and Development, dan Research and Evaluation.

Melalui program tersebut, diharapkan dapat meningkatkan kompetensi apoteker dari level awal hingga tingkat lanjut.

Selain itu, KFA telah menjalin kerja sama dengan berbagai pihak seperti Optik Melawai, Warung Sehat, RSCM, SiapDok, beberapa RSUD, Gojek, Tokopedia, Shopee, Livin Mandiri, dan mitra lainnya.

Kolaborasi KFA dengan RSCM dan SiapDok mengembangkan klinik virtual, yang juga butuh dukungan para tenaga profesional apoteker yang tergabung dalam IAI.

"Dengan klinik virtual ini, KFA ingin memenuhi kebutuhan masyarakat untuk mengakses layanan dokter jarak jauh," tutur Muhardiman.

Baca juga: Kimia Farma raih pendapatan Rp4,95 triliun di semester I-2023
Baca juga: PT Kimia Farma ekspansi bisnis laboratorium dan klinik di Kepri
Baca juga: Apoteker: Perkuat peran BPOM atasi masalah kefarmasian
Baca juga: Kemenkes: 85 persen isi RUU Kesehatan terkait perbaikan layanan

 

Pewarta: Martha Herlinawati Simanjuntak
Editor: Biqwanto Situmorang
Copyright © ANTARA 2023