Proyek pengangkutan material IKN ini akan berdampak meningkatkan sisi pendapatan dari jasa angkut perseroan dari tahun ke tahun karena ini proyek pembangunan jangka panjang.
Jakarta (ANTARA) - PT MPX Logistics International Tbk (MPXL), salah satu emiten perusahaan logistik, ikut berpartisipasi dalam sejumlah proyek pembangunan Ibu Kota Negara Nusantara (IKN) di Kalimantan Timur dengan mendapat proyek jasa angkut material.

"Proyek pengangkutan material IKN ini akan berdampak meningkatkan sisi pendapatan dari jasa angkut perseroan dari tahun ke tahun karena ini proyek pembangunan jangka panjang," kata Direktur MPXL Wijaya Candera dalam keterangan di Jakarta, Kamis.

Untuk merealisasikan partisipasi itu, pada pekan lalu perusahaan telah mengirimkan sejumlah unit dari armadanya untuk mendukung aktivitas pembangunan kawasan IKN Nusantara.

Baca juga: KJL lakukan pengiriman perdana bilah Garuda karya Nuarta ke IKN

Dalam tahap awal ini pihaknya mengirimkan sebanyak 5 unit armada tronton jenis Hi-Blow untuk proyek pengangkutan semen curah. Total armada yang akan menjadi salah satu ujung tombak pembangunan IKN itu berjumlah 50 unit kendaraan truk.

Total kapasitas (kemampuan angkut) 50 armada truk tersebut berkisar 36 ribu ton semen curah setiap bulan. Tentunya upaya perseroan ini dapat membantu proses pengiriman material lebih cepat, efisien dan tersistem dengan baik.

Dengan demikian material untuk pembangunan IKN selalu tersedia sehingga proses pengecoran BUMN Karya maupun swasta menjadi lancar. Perseroan saat ini bekerja sama dengan Cemindo Gemilang Tbk (CMNT) untuk mengirimkan material semen curah ke lokasi proyek IKN.

Baca juga: Dana Infrastruktur IKN tahun 2024 sebesar Rp35,37 triliun

Dikatakan Wijaya, perseroan dalam tahap pembicaraan untuk jadwal pengiriman armada truk setelah selesai mengikuti Tender jasa angkutan material semen curah untuk proyek IKN yang diadakan PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk.

"Pembangunan IKN merupakan sejarah baru untuk mewujudkan peradaban baru. Kami ingin MPXL bisa ikut berkontribusi di dalam pembangunan sejarah baru Indonesia ini," kata Wijaya.

Pewarta: Ahmad Wijaya
Editor: Nusarina Yuliastuti
Copyright © ANTARA 2023