Moskow (ANTARA) - Igor Girkin, tokoh ultranasionalis terkemuka Rusia yang ditahan sambil menunggu persidangan atas tuduhan menghasut ekstremisme, menyatakan akan menjadi presiden yang lebih baik ketimbang Vladimir Putin, yang disebutnya orang yang mudah tertipu dan "terlalu baik".

Girkin mengeluarkan postingan Telegram berjudul "Mencalonkan diri sebagai calon presiden Federasi Rusia", yang menunjukkan dia berencana mencalonkan diri dalam pemilu Maret 2024, ketika Putin diperkirakan berkuasa lagi selama enam tahun berikutnya.

Postingan tersebut penuh dengan ironi dan Girkin tampaknya bukan pesaing Putin. Namun dia terkenal karena kritik langsungnya kepada sang presiden, yang dituduhnya salah menilai perang di Ukraina.

Girkin menyebut Putin "orang yang sangat mudah tertipu".

"Presiden saat ini terlalu baik," sambung dia. Pada awal perang, Putin dicocok hidungnya oleh Ukraina dan negara-negara Barat, selain oleh badan keamanan dan industri pertahanan Rusia.

"Ternyata baik negara, tentara, maupun industri Rusia tidak siap berperang, dan Ukraina sama sekali bukan pihak yang lemah dalam hal militer," lanjut Girkin.

Namun demikian, para pejabat yang bertanggung jawab masih bertahan dan "terus membuat kami takjub oleh ketidakmampuan mereka", kata Girkin. "Saya tidak sebaik itu, yang bisa saya buktikan dalam praktik."

Girkin menilai Putin mempunyai teman-teman miliarder "yang kepadanya dia tidak dapat menolak apa pun (karena kebaikan dan kemurahan hati yang disebutkan di atas)", dan bahwa kekayaan mereka bertambah lebih cepat daripada produksi militer.
Baca juga: Dmitry Utkin si tangan kanan Prigozhin juga dimakamkan diam-diam

Sejak pemimpin tentara bayaran Yevgeny Prigozhin tewas dalam kecelakaan pesawat pekan lalu, Girkin adalah kritikus paling menonjol terhadap cara Moskow dalam mengobarkan perang di Ukraina.

Sebagai reaksi terhadap kecamannya kepada pemerintah, Girkin ditangkap Juli silam dan didakwa melancarkan hasutan ekstremisme sehingga terancam penjara maksimum lima tahun penjara.

Undang-undang Rusia melarang pelaku kejahatan mencalonkan diri sebagai presiden, dan tak diketahui pasat bagaimana orang bisa lolos dari penahanan praperadilan.

Girkin, yang juga dikenal dengan nama Igor Strelkov, adalah mantan perwira keamanan yang membantu memulai perang di Ukraina pada 2014, ketika milisi di bawah komandonya merebut kota Sloviansk di Ukraina timur.

Dia tidak mengakui Ukraina sebagai negara berdaulat dan menyebut sebagian besar wilayah Ukraina adalah bagian dari Rusia.
Baca juga: Menlu Ukraina minta pengkritik serangan balasan agar "tutup mulut"

Pada Mei, dia mengungkapkan bahwa kelompok nasionalis pimpinannya akan memasuki dunia politik sebagai partai oposisi karena "krisis sistemik" yang sedang terjadi di Rusia.

Dia terkenal di Barat karena perannya dalam menembak jatuh sebuah pesawat penumpang Malaysia di wilayah timur Ukraina pada 2014 yang menewaskan 298 orang.

Dia dihukum secara in abstia oleh pengadilan Belanda. Girkin membantah terlibat dalam kasus ini.

New York Times baru-baru ini melaporkan kalimat juru bicara Kremlin Dmitry Peskov yang mengatakan Putin akan terpilih kembali tahun depan dengan 90 persen suara.

Peskov kemudian mengatakan kepada kantor berita Rusia TASS bahwa kata-katanya telah disalahartikan, tetapi bahwa Putin mendapat dukungan besar yang belum pernah terjadi sebelumnya dan akan memenangkan mayoritas suara jika mencalonkan diri, belum dikonfirmasi Peskov.

Baca juga: Pemimpin Korut dan Putin saling bersurat, bersumpah perkuat hubungan
Baca juga: Rusia tahan pemimpin kelompok pemantau pemilu

Sumber: Reuters


 

Penerjemah: Jafar M Sidik
Editor: M Razi Rahman
Copyright © ANTARA 2023