Wah, aku senang sekali, bangga, bisa masuk TIFF
Jakarta (ANTARA) - Film lokal "Budi Pekerti" karya sutradara Wregas Bhanuteja akan segera diputar secara perdana pada salah satu festival film paling bergengsi dunia, Toronto International Film Festival (TIFF) 2023, di Toronto, Amerika Serikat, 7 September mendatang.

Wregas bersama kedua pemain Sha Ine Febriyanti dan Dwi Sasono pun membagikan rasa bangganya kepada ANTARA, pada wawancara khusus secara daring, Senin.

“Waduh, jadi saya kelasnya sudah internasional nih, tapi di sisi lain bersyukur juga,” seloroh Dwi Sasono.

Baca juga: Kesan Wregas Bhanuteja dan Shenina Cinnamon hadiri karpet merah BIFF

“Wah, aku senang sekali, bangga, bisa masuk TIFF, dan merasa terhormat juga karena ini pertama kali loh karya aku main di sebuah film, dan film itu masuk ke festival dunia, ini baru pertama kali sih,” tambahnya.

“Bangga, bahagia, tentu saja karena TIFF ini kan memang festival yang bergengsi di dunia, jadi kalau kita dapat kesempatan world premiere di sana artinya film ini menakjubkan,” imbuh Ine.

Meski senang dan bangga, Ine dan Dwi juga mengaku tegang, karena keduanya belum menyaksikan hasil akhir dari film tersebut.

Beberapa pemain termasuk Prilly Latuconsina dan Angga Yunanda, sutradara, dan produser pun turut diagendakan untuk terbang ke Toronto pada Rabu (6/9) untuk menyaksikan film tersebut bersama untuk pertama kalinya.

“Kita berdua belum nonton, justru akan menonton film ini untuk pertama kalinya di world premiere TIFF itu, jadi sangat tidak sabar, senang, bahagia, bangga, tapi juga deg-degan, karena enggak tahu nih, filmnya seperti apa ya jadinya,” jelas Ine.

Baca juga: "Bumi Manusia" bikin Sha Ine Febriyanti langgar kebiasaan

Tidak hanya para pemain, perolehan yang patut diapresiasi ini juga dialami oleh Wregas sebagai sutradara.

Ini merupakan film kedua Wregas yang menjadi film pertama yang masuk dalam ajang festival film taraf dunia, setelah film panjang pertamanya “Penyalin Cahaya” atau “Photocopier” dalam versi Inggris, yang masuk pada festival film taraf Asia, Busan International Film Festival (BIFF).

“Sebelumnya filmku belum pernah masuk TIFF, tapi waktu belajar memproduksi film itu aku melihat banyak film yang pembukaannya itu berlabel TIFF official selection, filmnya itu selalu bagus-bagus, dan sekarang ketika filmku masuk, wah, akhirnya,” imbuh Wregas.

Wregas berharap, film yang berjudul “Andragogy” dalam versi global itu tidak hanya dapat disaksikan oleh banyak penonton, namun juga berhasil menyampaikan pesan moral yang terkandung di dalamnya.

Baca juga: Sha Ine hadapi tantangan ini di lakon "Panembahan Reso"

Ajang ini juga akan ia manfaatkan untuk berpromosi dan menjalin relasi dengan berbagai industri film raksasa di Hollywood.

Discovery TIFF 2023 merupakan program yang khusus memperkenalkan dan mengapresiasi karya pertama atau kedua dari para sutradara visioner. Beberapa nama besar seperti Christopher Nolan, Yorgos Lanthimos, Warwick Thornton, Joachim Trier, dan David Gordon Green juga pernah bergabung pada awal karirnya.

Berlatar di Yogyakarta pada masa pandemi COVID-19, “Budi Pekerti” mengisahkan Ibu Prani (Sha Ine Febriyanti), seorang guru BK yang terlibat perselisihan dengan salah satu pengunjung pasar.

Sayangnya, kejadian tersebut berhasil direkam oleh seseorang dan diunggah ke media sosial. Bu Prani yang dinilai tidak mencerminkan sikap seorang guru pun dihujani komentar negatif yang juga berujung perundungan dan pengucilan di lingkungan rumah, hingga terancam kehilangan pekerjaannya.

Film ini diagendakan tayang di layar lebar Tanah Air pada akhir 2023.

Baca juga: "Budi Pekerti", film panjang baru dari Wregas Bhanuteja

Baca juga: Sinema dan pengingat kita untuk kembali menjadi manusia


Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2023