Dikutip dari keterangan resmi, Selasa, RRQ Kazu pun unggul tipis tiga poin saja dari POCO Star di posisi kedua.
Duet RRQ Abayy dan RRQ Dutzz sebagai juru gedor utama menjadi kunci di balik kesuksesan RRQ selama pekan pertama yang bergulir pada 1-3 September 2023. Keduanya masing-masing mengoleksi 28 dan 26 poin eliminasi.
Hal itu juga membuat mereka mendapatkan posisi pertama dan kedua Top Predator FFML Season 8 hingga pekan pertama. Ditambah lagi, cara bermain yang objektif membuat mereka mampu mengamankan 4 Booyah sepanjang, terbanyak di antara 18 tim yang berkompetisi.
Sementara itu, tim POCO Star memberi kejutan dengan duduk di posisi kedua pada pekan pertama FFML Season 8. Debut pada hari kedua FFML Season 8, POCO Star membuat rekor poin terbanyak sejauh ini, dengan 117 poin dalam satu matchday, yang terdiri dari 3 Booyah, 59 poin placement, dan 58 poin eliminasi.
Namun, performa itu tak bertahan lama. Pada pertandingan kedua mereka, POCO Star hanya mampu mengoleksi total 43 poin pada hari terakhir. Alhasil, mereka gagal mempertahankan memberi kejutan tambahan dan harus puas dengan duduk di bawah posisi kedua dengan 160 poin.
Di luar RRQ Kazu dan POCO Star, FFML Season 8 juga menyajikan pertarungan sengit antara 16 tim lain dalam upaya mengamankan posisi 12 besar. Dalam fase liga selama empat pekan di musim ini, akan ada 12 tim yang berhak melaju ke babak semifinal dan grand finals.
Sang juara bertahan Genesis Dogma SF, misalnya, mereka baru panas di pertandingan terakhir dengan mengumpulkan 89 poin. Perolehan poin tersebut berhasil mengangkat tim ini ke posisi 8 dengan total 132 poin dari sebelumnya di posisi 14.
Sementara itu, tim kuat lainnya, seperti Onic Olympus, Dewa United, Thorrad, Evos Divine, dan Tigerwong Esports juga masih memiliki kesempatan besar untuk menggeser RRQ Kazu dan POCO yang hanya unggul belasan poin di atas mereka.
Baca juga: Turnamen FFML Season 8 resmi dimulai, usung nilai inklusivitas
Baca juga: Lolos dari FFNS Main Stage, tujuh tim siap bertarung di FFML Season 8
Pewarta: Arnidhya Nur Zhafira
Editor: Teguh Handoko
Copyright © ANTARA 2023
