Jakarta (ANTARA) - Kementerian Kesehatan (Kemkes) RI menggelar talkshow atau gelar wicara di Jakarta International Velodrome, Jakarta, Minggu, membahas penyakit demam berdarah dengue (DBD), utamanya soal langkah antisipasi 3M dan vaksinasi.

Langkah antisipasi 3M tersebut di antaranya Menguras tempat penampungan air, Menutup tempat-tempat penampungan air, serta Mendaur ulang berbagai barang yang memiliki potensi untuk dijadikan rumah kembang biak nyamuk Aedes Aegypti, yang membawa virus DBD pada manusia.

“Acara ini saya kira sangat positif untuk memberikan kesadaran kepada masyarakat, agar mereka paham bahwa demam berdarah itu menjadi suatu masalah serius yang harus diselesaikan bersama,” kata Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Menular (P2PM) Kemkes Imran Pambudi, yang juga sebagai pembicara.

Baca juga: DPR dan Kemenkes luncurkan Koalisi Bersama "KOBAR" Lawan Dengue

Dalam gelar wicara bertajuk “Sehat Yes, Demam Berdarah No” itu, Imran juga menyerukan pentingnya vaksinasi DBD yang kini telah tersedia di Indonesia dan telah diizinkan peredarannya oleh Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

“Yang saya sampaikan adalah 3M plus vaksin. Mulai mencegah mengubur, kemudian mendaur ulang dan lain-lain, ditambah vaksin. Vaksin ini adalah suatu inovasi yang baru, dan baru diizinkan BPOM akhir tahun 2022, sebagai salah satu upaya pencegahan infeksi DBD,” jelas Imran.

Ia menganjurkan agar warga usia 6 hingga 45 tahun untuk dapat melakukan vaksinasi DBD yang kini telah tersedia di berbagai fasilitas kesehatan.

Baca juga: Wamenkes: Peningkatan kasus DBD terjadi setiap tahun

Imran menyebut, kini pemerintah melalui Kemkes sedang melakukan riset operasional vaksinasi tersebut untuk kelak dapat dijadikan program nasional, seperti vaksin COVID-19 untuk beberapa tahun ke depan.

Menurut data Kemkes pada 2022, angka kejadian DBD mencapai total 143.184 kasus. Provinsi dengan insiden DBD tertinggi tercatat di Jawa Barat sebanyak 36.500 kasus. Kemudian disusul Jawa Timur, Jawa Tengah, kemudian Sumatera Utara.

"Sampai saat ini jumlah kasus kematiannya sampai Agustus 2023, sebanyak 430 orang meninggal akibat DBD. Untuk jumlah kasusnya mencapai hingga 60 ribu kasus, maka kita harus waspada dan mengedukasi masyarakat soal 3M dan vaksinasi," ujar Imran.

Baca juga: Memutus mata rantai penyebaran DBD di Mukomuko 

Pewarta: Pamela Sakina
Editor: Siti Zulaikha
Copyright © ANTARA 2023