Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami
Jakarta (ANTARA) - Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) menyampaikan wilayah Sahu, Halmahera Barat, Maluku Utara, diguncang gempa magnitudo 6,2 akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku.

Kepala Pusat Gempa bumi dan Tsunami BMKG, Daryono di Jakarta, Senin, mengatakan episenter gempa bumi terletak pada koordinat 1,18 Lintang Utara (LU) dan 127,44 Bujur Timur (BT), atau tepatnya berlokasi di darat pada kedalaman 152 km.

"Dengan memerhatikan lokasi episenter dan kedalaman hiposenternya, gempa bumi yang terjadi merupakan jenis gempa bumi menengah akibat adanya aktivitas subduksi lempeng Laut Maluku," katanya.

Ia menambahkan hasil analisis mekanisme sumber menunjukkan bahwa gempa bumi ini memiliki mekanisme pergerakan naik (thrust fault).

Daryono juga memutakhirkan informasi yang pada awalnya berkekuatan magnitudo 5,9 menjadi magnitudo 6,2.

Ia mengemukakan gempa bumi yang terjadi pada pukul 19.51 WIB itu dirasakan di Jailolo, Kota Manado, Sangihe, dan Kotamobagu, dengan skala intensitas III-IV MMI (Modified Mercally Intensity). Artinya, pada siang hari dirasakan oleh orang banyak dalam rumah, di luar oleh beberapa orang, gerabah pecah, jendela/pintu berderik dan dinding berbunyi.

Baca juga: Gempa magnitudo 5,9 guncang wilayah Halmahera

Sedangkan gempa juga terasa di Kota Ternate, Halmahera Barat, Halmahera Selatan, Kepulauan Sula dengan skala intensitas III MMI (getaran dirasakan nyata dalam rumah, terasa getaran seakan-akan ada truk berlalu).

Selain itu gempa juga terasa di Gorontalo, Minahasa Utara, Taliabu, Ambon dengan skala intensitas II-III MMI (getaran dirasakan oleh beberapa orang, benda-benda ringan yang digantung bergoyang).

"Hingga saat ini belum ada laporan dampak kerusakan yang ditimbulkan akibat gempa bumi tersebut. Hasil pemodelan menunjukkan bahwa gempa bumi ini tidak berpotensi tsunami," paparnya.

Daryono mengatakan hingga pukul 20.20 WIB hasil monitoring BMKG belum menunjukkan adanya aktivitas gempa bumi susulan (aftershock).

Ia mengimbau kepada masyarakat agar menghindari dari bangunan yang retak atau rusak diakibatkan oleh gempa.

"Periksa dan pastikan bangunan tempat tinggal anda cukup tahan gempa, ataupun tidak ada kerusakan akibat getaran gempa yang membahayakan kestabilan bangunan sebelum anda kembali ke dalam rumah," tuturnya.

Selain itu ia juga mengimbau agar masyarakat tetap tenang dan tidak terpengaruh oleh isu yang tidak dapat dipertanggungjawabkan kebenarannya.

Baca juga: BMKG: Gempa bumi Maluku Utara tidak berpotensi tsunami
Baca juga: Gempa magnitudo 5,0 terjadi di Halmahera Selatan



 

Pewarta: Zubi Mahrofi
Editor: Risbiani Fardaniah
Copyright © ANTARA 2023