Surabaya (ANTARA News) - Bentrokan antarelemen terjadi disela aksi unjukrasa memperingati Hari Buruh sedunia di depan Gedung Negara Grahadi di Surabaya, Jawa Timur, Rabu.

Keributan terjadi ketika artis sekaligus aktivis perempuan Rieke Dyah Pitaloka berada di atas truk komando untuk yang kedua kalinya. Rieke kembali menjadi orator usai membentuk barikade bersama Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia (FSPMI).

Belum semenit Rieke yang juga Anggota Komisi IX DPR RI itu berorasi, tiba-tiba keributan terjadi di kerumunan massa. Kali ini, oknum buruh dan mahasiswa terlibat adu pukul. Penyebabnya diduga karena kesalahpahaman saja.

Polisi yang berada di sekitar lokasi tidak tinggal diam. Sekitar 10 mahasiswa dan dua oknum buruh yang terlibat dalam keributan langsung diamankan dan dibawa ke salah satu ruangan di dalam Gedung Negara Grahadi.

"Buruh itu bersatu, tidak ada yang terlibat main pukul. Mereka itu oknum dan kami imbau jangan sampai buruh lainnya terprovokasi," ujar Koordinator Buruh, Pujianto, dari atas mobil komando.

Sempat terjadi adu mulut antara polisi dari Satreskrim dan Sat Intelkam Polrestabes Surabaya ketika mencoba mengamankan oknum mahasiswa yang dianggap provokator. Ketika hendak diamankan, orang tersebut melawan dan berusaha melepaskan diri. Namun, polisi tetap membawanya untuk dimintai keterangan.

Kapolsek Genteng Kompol Hendria Lesmana mengatakan, pihaknya tidak akan membiarkan peristiwa bentrokan sesama buruh terus berlangsung. Polisi langsung bertindak tegas dengan mengamankan sejumlah mahasiswa dan buruh yang terlibat.

"Syukurlah suasana kembali dingin dan sesama elemen mampu meredamnya. Kami hanya memintai keterangan mereka dan tidak lama juga dilepas, asalkan berjanji tidak mengulanginya lagi," katanya.

Sementara Rieke Dyah Pitaloka berharap bentrokan serupa tidak terjadi. Menurut dia, sesama elemen buruh memiliki kepentingan dan tujuan sama, berjuang demi kesejahteraan buruh serta berharap pemerintah mengabulkan tuntutan-tuntutan yang menjadi beban buruh selama ini.

"Semua buruh di Indonesia bersaudara. Jangan ada lagi bentrokan, apa pun alasannya. Di sini, kepentingan buruh sama yakni menuntut kesejahteraan dan tenaga alih daya atau outsourcing agar segera dihapuskan," kata perempuan yang terkenal disapa Oneng tersebut.

Setelah peristiwa tersebut, aksi kembali berjalan. Secara bergantian koordinator masing-masing elemen melakukan orasi sambil menunggu perwakilan buruh melakukan dialog dengan wakil pemerintah provinsi Jatim.

"Sebenarnya kami ingin bertemu Presiden SBY, namun tidak bisa. Kemudian kami alihkan bertemu Gubernur Jatim Soekarwo, juga tidak bisa. Tapi kami tetap menghargai pertemuan antara perwakilan buruh dengan perwakilan pemerintah," kata legislator asal PDI Perjuangan tersebut.

Pewarta: Fiqih Arfani
Editor: Suryanto
Copyright © ANTARA 2013