jangan mengantre subuh-subuh karena buka jam 08.00 WIB
Jakarta (ANTARA) - Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta menyebar paket pangan murah seharga Rp126 ribu ke ratusan titik di wilayah Ibu Kota dan hanya berhak dibeli oleh pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono mengimbau warga pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus untuk datang menyesuaikan waktu operasional di lokasi penyaluran pangan murah bersubsidi, yakni pukul 08.00 WIB.

"KJP jangan mengantre subuh-subuh karena bukanya jam 08.00 WIB. Datang jam 07.00 WIB juga masih bisa dapat," kata Heru saat ditemui di sela kunjungan kerja ke Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis.

Ia menjelaskan, lokasi penyaluran pangan murah bersubsidi pada September ini tersebar di 183 titik, terdiri 88 titik RPTRA dengan penjadwalan dari Koperasi PKK Melati Jaya, satu titik di Pasar Induk Beras Cipinang dan lima titik di toko daging dan rumah potong hewan lingkup BUMD DKI Jakarta PD Dharma Jaya (buka Senin sampai Jumat).

Baca juga: Badan Pangan Nasional segera gelar operasi pasar ayam murah di Jakarta

Juga, di 99 titik pasar tradisional, gerai kantor kelurahan, "mini distribution center" (DC) dan Jakgrosir lingkup BUMD DKI Jakarta Perumda Pasar Jaya (buka Senin sampai Sabtu tergantung mekanisme sesuai lokasi).

Sejumlah warga Cilincing, Jakarta Utara mengantre di lokasi penyaluran pangan murah KJP Plus RPTRA Pesona Tipar sejak pukul 02.30 WIB dini hari karena khawatir tidak kebagian jatah pangan murah dari program KJP Plus.

Penyebabnya, menurut ibu Dede (41) dan Imas (36), perwakilan warga setempat, adalah karena titik penyaluran pangan murah KJP Plus di pasar-pasar belum dibuka.

Merespons keterangan warga, Kepala Bidang Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian DKI Jakarta Lya Imbasari mengatakan saat ini Pasar Jaya sedang coba mengatasi permasalahan di lapangan dengan membuatkan antrean daring (online).

Baca juga: Ratusan pemilik KJP terima pangan bersubsidi di Jakarta Selatan

"Antrean 'online' akan segera diujicobakan. Jika sudah selesai, mudah-mudahan dapat mengatasi permasalahan di lapangan," kata Lya.

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Edy Sujatmiko
Copyright © ANTARA 2023