saat ini di kawasan Muara Angke baru terdapat 78 pelaku usaha yang bergerak di industri kelautan dan perikanan
Jakarta (ANTARA) - Penjabat Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono menyebut Pelabuhan Muara Angke  mempunyai potensi untuk mendorong pelaku Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) di bidang kelautan dan perikanan bisa naik kelas.

Heru menjelaskan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Muara Angke, Penjaringan, Jakarta Utara, dengan luas 72 hektare sudah memiliki fasilitas lengkap yakni  ruang pendingin (cold storage), dermaga dan kolam labuh kapal perikanan, dok dan perbengkelan kapal, pasar ikan (grosir dan pengecer), tempat pelelangan ikan (TPI), restoran yang berdiri di atas laut yaitu Resto Apung Muara Angke, serta pengolahan hasil perikanan tradisional (PHPT).

"Dengan fasilitas yang dikelola  lewat Unit Pengelola Pelabuhan Perikanan, Dinas Ketahanan Pangan, Kelautan dan Pertanian (KPKP) DKI Jakarta itu saya optimis pelaku UMKM bisa naik kelas," ucap Heru dalam kunjungan kerjanya ke PPN Muara Angke, Jakarta Utara, Kamis.

Kepala Dinas KPKP DKI Jakarta Suharini Eliawati mengatakan saat ini di kawasan Muara Angke baru terdapat 78 pelaku usaha yang bergerak di industri kelautan dan perikanan dengan jumlah tenaga kerja yang berhasil diserap sebanyak  3.120 orang.
 
Sementara itu, produksi hasil perikanan yang didaratkan di TPI Muara Angke pada 2022 terdiri dari produksi lelang sebesar 1,47 juta kilogram dengan nilai produksi mencapai Rp12,18 miliar dan produksi non-lelang sebesar 33,35 juta kilogram dengan nilai produksi mencapai Rp1,39 triliun. TPI di Muara Angke sendiri memiliki  luas  2.212 meter persegi. 

Produksi hasil perikanan di Pasar Ikan Muara Angke (grosir dan pengecer) pada 2022 sebesar 64,56 juta kilogram dengan nilai produksi mencapai Rp 2,08 triliun.

Sedangkan produksi hasil perikanan di Pengolahan Hasil Perikanan Tradisional (PHPT) pada tahun 2022 sebesar 17,78 juta kilogram dengan nilai produksi mencapai Rp 597,5 miliar.

Pada 2022, jumlah kapal perikanan yang masuk ke PPN Muara Angke terdiri dari kapal perikanan dengan ukuran kurang dari 30 Gross Ton (GT) sebanyak 3.938 unit dan kapal perikanan lebih dari 30GT sebanyak 1.578 unit kapal.

Sedangkan jumlah kapal perikanan yang keluar dari Pelabuhan Perikanan Nusantara Muara Angke terdiri dari kapal perikanan ukuran kurang dari 30 GT sebanyak 3.836 unit dan kapal perikanan lebih dari 30GT sebanyak 1.430 unit kapal.

Suharini menjelaskan berdasarkan data-data tersebut  kawasan Muara Angke memiliki potensi sebagai salah satu pusat keramaian sekaligus destinasi wisata favorit di DKI Jakarta.

Sejumlah program yang dimiliki Pemprov DKI Jakarta untuk mendorong UMKM di kawasan tersebut, seperti pelatihan dan pendampingan usaha bawang goreng, pengolahan ikan asin, pemberian alat bantu pengemasan makanan (sealer), pengadaan gerai pangan murah bagi pemegang Kartu Jakarta Pintar (KJP) Plus.

Eliawati menjelaskan materi pelatihan dan pendampingan usaha yang diberikan antara lain kehigienisan dan pengolahan limbah, misalnya pemanfaatan kulit kerang  menjadi paving block hingga kloset.

Selanjutnya, teknik pengemasan dan diversifikasi usaha untuk meningkatkan omzet usaha, pendampingan untuk pendaftaran usaha dan pengurusan sertifikat halal dari MUI dan sertifikat produk dari Badan Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM).

Kemudian, program rumah pangan (Pusat Pembinaan UMKM di kawasan Muara Angke) dan rumah aman perempuan (Pusat Pendampingan Kelompok Rentan dari Kalangan Anak dan Perempuan).

Eliawati mengatakan Dinas KPKP DKI Jakarta sudah berpengalaman membina 19 ribu pelaku UMKM di Ibu Kota. Khusus masyarakat pesisir, termasuk Muara Angke, terdapat 780 pelaku UMKM yang sudah mendapatkan pembinaan.

Atas pembinaan yang dilakukan, Nova Katuuk selaku perwakilan pelaku UMKM pesisir Muara Angke menyampaikan rasa syukur dan terima kasih kepada Pemerintah Provinsi DKI Jakarta

Karena kegiatan pembinaan itu dinilai mampu meningkatkan perekonomian keluarga masyarakat setempat.

Tidak hanya dalam proses produksi, pembinaan terhadap pelaku UMKM dari Pemprov DKI Jakarta juga dilanjutkan dengan memastikan mutu produksi terjamin dengan baik, dari saat perizinan hingga menyangkut dapur produksi dan pemasaran.

Nova mengatakan Pj Gubernur DKI Jakarta pun berjanji mengirimkan alat bantu pengemasan makanan (sealer) dalam satu atau dua hari mendatang.

Heru juga menampung aspirasi warga soal pengadaan kapal pemadam kebakaran yang belum direalisasikan.

Ke depan, kata Nova, pihaknya dari Yayasan Sahabat Hati Bunda (SHB) akan bersinergi dengan Pemprov DKI Jakarta dalam memberikan pengetahuan dan bimbingan kepada masyarakat pesisir Muara Angke agar mewujudkan kemandirian ekonomi di masing-masing keluarga.
Baca juga: Sejumlah pihak lanjut bersihkan sampah di Hutan Mangrove Angke, Kamis
Baca juga: BKSDA: Tanaman bakau di Muara Angke dijadikan produk bernilai tinggi
Baca juga: BKSDA Jakarta tekankan sinergi untuk restorasi mangrove SM Muara Angke

Pewarta: Abdu Faisal
Editor: Ganet Dirgantara
Copyright © ANTARA 2023