Beroperasinya PT KSI diharapkan bisa memenuhi kebutuhan katalis dalam negeri
Karawang (ANTARA) - Pembangunan PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI), pabrik katalis hasil sinergi BUMN yang dibangun di atas lahan milik PT Pupuk Kujang, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, rampung.

Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, dalam keterangannya di Karawang, Kamis, mengatakan Pupuk Indonesia melalui anak usahanya, PT Pupuk Kujang berperan sebagai salah satu investor khususnya dalam penyediaan lahan dan operasional dalam pembangunan pabrik katalis tersebut.

Menurut dia, pabrik katalis ini akan menjadi industri yang ramah lingkungan mendukung pengembangan green fuel, serta pengembangan energi baru dan terbarukan.

Ia mengatakan, proyek pabrik katalis ini sejalan dengan semangat transisi energi yang diangkat oleh negara-negara di dunia.

Proyek katalis ini merupakan bagian dari roadmap dekarbonisasi perusahaan untuk pengembangan green energy.

“Selain itu, katalis juga bisa dimanfaatkan untuk mempercepat reaksi kimia dalam produksi Amonia dan Asam Sulfat, dimana keduanya merupakan bahan baku produksi pupuk,” kata Rahmad.

KSI diproyeksikan memproduksi tujuh jenis katalis, yakni empat jenis katalis hydrotreating dan tiga jenis katalis oleochemical.

Beragam jenis katalis itu diperlukan di hampir seluruh industri proses termasuk petrokimia, pengilangan minyak dan gas, oleokimia hingga bahan bakar. Katalis hydrotreating misalnya menjadi bahan penting dalam pembuatan bahan bakar nabati.

KSI merupakan proyek strategis nasional di bidang industri proses kimia. Dengan total investasi mencapai Rp286 miliar, KSI akan membuat katalis, suatu zat yang bisa mempercepat dan mengarahkan reaksi kimia saat mengkonversi suatu bahan baku menjadi bahan lain yang diinginkan.

Pabrik itu dibangun di lahan milik salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia (Persero). Berdiri di atas lahan seluas 2 hektare di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Karawang Jawa Barat.

PT KSI merupakan sebuah konsorsium yang dibangun oleh Pupuk Kujang (37 persen), Pertamina Lubricants (38 persen) dan Rekacipta Inovasi ITB. (25 persen).

Achmad Setiawan, Direktur Utama KSI menuturkan, seluruh produk buatan KSI telah melalui uji laboratotium Research And Technology (RTI) Pertamina.

“Kami siap memproduksi katalis hasil formulasi Pertamina,” katanya.

Ia mengatakan kalau KSI diproyeksikan bisa memproduksi katalis sebanyak 800 ton katalis per tahun.

“Beroperasinya PT KSI diharapkan bisa memenuhi kebutuhan katalis dalam negeri,” kata Achmad.

Berdirinya KSI tak lepas dari peran sejumlah peneliti ITB. Sejak 2019, tim riset ITB telah menguji bensa atau bensin berbahan kelapa sawit sebagai bahan bakar kendaraan bermotor.

Para peneliti ITB menggunakan katalis untuk mengkonversi minyak sawit menjadi diesel nabati (green diesel) atau bensin nabati (green gasoline/bio gasoline) dan mengkonversi minyak inti sawit menjadi avtur nabati (green avtur/bio avtur) yang ketiganya berbentuk ekstrudat.

Baca juga: Pabrik pembuat katalis pertama di Indonesia segera berdiri di Karawang

Baca juga: Menteri ESDM apresiasi Pertamina atas inisiasi uji coba katalis

Baca juga: Pupuk Indonesia dukung sinergi pengembangan Katalis Merah Putih

Pewarta: M.Ali Khumaini
Editor: Ahmad Buchori
Copyright © ANTARA 2023