Astana (ANTARA) - "Saya rasa Inisiatif Sabuk dan Jalur Sutra (Belt and Road Initiative/BRI) strategis bagi Kazakhstan dan kawasan ini ketika saya mengetahuinya pada 2013," ujar Loretta O'Donnell, yang menjabat wakil rektor bidang akademik di Universitas Nazarbayev di Kazakhstan.

"Hal itu sangat menarik. Ini mengingatkan saya akan kekuatan Asia Tengah dalam narasi soal pertumbuhan," imbuh O'Donnell dalam sebuah wawancara dengan Xinhua baru-baru ini seusai mengikuti seminar memperingati 10 tahun inisiatif tersebut yang digelar di Universitas Nazarbayev di Astana, ibu kota Kazakhstan.

Pada September 2013, di universitas inilah Presiden China Xi Jinping mengusulkan pembangunan Sabuk Ekonomi Jalur Sutra untuk pertama kalinya dalam sebuah pidato.

Beberapa pekan sebelum pidato itu, O'Donnell, warga Australia yang telah bekerja di Universitas New South Wales selama bertahun-tahun, tiba di Kazakhstan dan memulai karier barunya di Universitas Nazarbayev.
 
   Para mahasiswa berjalan di kampus Universitas Nazarbayev di Astana, Kazakhstan, pada 6 September 2023. (Xinhua/Wu Huiwo)

Tak lama setelah menerima pekerjaan itu, pihak universitas mengatakan kepadanya bahwa presiden China akan menyampaikan pidato kebijakan yang sangat penting di kampus.

"Tidak banyak mahasiswa strata satu yang berkesempatan untuk berbicara dengan para pemimpin dunia di tempat seperti itu, sungguh sangat mendalam," tutur O'Donnell kepada Xinhua, mengenang ketika Xi menawarkan diri untuk menjawab pertanyaan dari audiens, termasuk para mahasiswa dari universitas tersebut.

"Mahasiswa (jurusan) teknik kami mengajukan pertanyaan secara langsung mengenai isu lingkungan dan pembangunan, dan dia menjawabnya dengan cara yang sangat komprehensif," lanjut O'Donnell.

O'Donnell mengatakan bahwa BRI mewujudkan pemikiran global dan jangka panjang, yang telah membantu transisi Kazakhstan dari negara yang "terkurung daratan" (landlocked) menjadi "terhubung daratan" (land-linked).

Dengan menggunakan "potensi" sebagai kata kunci untuk menggambarkan BRI, dia menuturkan bahwa inisiatif itu mewakili peluang untuk dialog yang mendalam dan pendekatan yang berpikiran terbuka untuk memahami Asia Tengah yang dapat berperan sebagai pusat logistik, koneksi, dan pertukaran budaya.

Dalam beberapa tahun terakhir, O'Donnell telah mendorong pembentukan Aliansi Warisan Jalur Sutra Baru (Heritage Alliance of the New Silk Road) melalui jalinan kerja sama dengan universitas-universitas di Inggris, Daerah Administratif Khusus (Special Administrative Region/SAR) Hong Kong di China, dan China Daratan, serta menggelar beberapa seminar tentang perlindungan warisan di sepanjang Jalur Sutra.

Dia mengutarakan keyakinannya terhadap potensi BRI dalam memfasilitasi konektivitas kawasan Asia Tengah dengan seluruh dunia.

"Kami bersatu berkat inisiatif ini, dan kami berupaya mendongkrak Asia Tengah di kancah dunia melalui cara yang lebih modern dan inovatif," imbuhnya.

Pewarta: Xinhua
Editor: Junaydi Suswanto
Copyright © ANTARA 2023