Jakarta (ANTARA) - Ashton Kutcher dan Mila Kunis secara terbuka meminta maaf atas surat “dukungan” yang sempat mereka tulis dan kirimkan kepada hakim persidangan kasus pelecehan seksual sahabatnya Danny Masterson.

Sebelumnya, pada surat tersebut pasangan aktor itu menyebut lawan mainnya di “That ’70s Show” sebagai “panutan” dan tidak mungkin menyebabkan kerugian yang terus-menerus.

“Kami menyadari rasa sakit yang ditimbulkan oleh surat yang kami tulis atas nama Danny Masterson,” kata Kutcher dalam video yang diunggah di Instagram-nya, dilansir Variety, Sabtu (9/9).

Baca juga: Ashton Kutcher dan Kunis dukung Masterson sebelum vonis pengadilan

“Kami mendukung para korban. Kami telah melakukan hal ini secara historis melalui pekerjaan kami dan akan terus melakukannya di masa depan,” tambah Kunis, yang duduk di samping suaminya Kutcher dalam video tersebut.

Kutcher kemudian menjelaskan bagaimana keluarga Masterson menghubungi dia dan Kunis untuk menulis surat itu untuk mewakili orang yang mereka kenal selama 25 tahun.

“Surat tersebut tidak ditulis untuk mempertanyakan legitimasi sistem peradilan, atau validitas keputusan juri,” kata Kunis.

Kutcher mengatakan surat dimaksudkan agar hakim dapat membacakannya, dan tidak bermaksud meremehkan kesaksian para korban atau membuat mereka kembali trauma.

“Kami tidak akan pernah ingin melakukan hal itu, dan kami mohon maaf jika hal itu terjadi,” jelas Kutcher menambahkan.

Video tersebut diakhiri dengan ucapan Kunis, “Hati kami tertuju kepada setiap orang yang pernah menjadi korban kekerasan seksual, pelecehan seksual, atau pemerkosaan.”

Masterson kini telah dijatuhi hukuman maksimal 30 tahun seumur hidup di pusat kota Los Angeles, Amerika Serikat. Dia akan memenuhi syarat untuk mendapatkan pembebasan bersyarat ketika dia berusia 77 tahun.

Baca juga: Mila Kunis & Ashton Kutcher galang dana untuk pengungsi Ukraina

Baca juga: Alasan Ashton Kutcher batal terbang ke luar angkasa

Baca juga: Mila Kunis dan Ashton Kutcher berencana punya anak ketiga

Penerjemah: Pamela Sakina
Editor: Maria Rosari Dwi Putri
Copyright © ANTARA 2023