Jakarta (ANTARA) - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) sedang mengembangkan transformasi perpustakaan berbasis inklusi dan lingkungan yang ramah serta terbuka bagi semua orang, sehingga menjadi ruang baca menyenangkan.

“Kami berharap agar masyarakat menjadikan perpustakaan sebagai tempat baca yang menyenangkan,” kata Plt. Kepala Biro Kerja Sama dan Hubungan Masyarakat (BKHM) Kemendikbudristek Anang Ristanto dalam keterangan di Jakarta, Minggu.

Baca juga: TPBIS solusi pemulihan ekonomi pasca-COVID-19

Upaya ini sejalan dengan upaya Kemendikbudristek untuk meningkatkan literasi masyarakat melalui program Merdeka Belajar Episode ke-23: Buku Bacaan Bermutu untuk Literasi Indonesia.

Program tersebut berfokus pada pengiriman buku bacaan bermutu untuk jenjang Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) dan Sekolah Dasar (SD) yang sudah diproduksi 15 juta eksemplar termasuk bagi daerah terluar, tertinggal dan terdepan (3T).

Baca juga: Perpusnas tingkatkan literasi lewat Transformasi Perpustakaan Inklusi

Anang pun berharap dapat terus berkolaborasi dengan para mitra sehingga program-program untuk meningkatkan literasi masyarakat dapat berjalan dengan baik.

Kini Kemendikbudristek sedang bekerja sama dengan Gramedia yaitu melalui berlangganan ePerpus by Gramedia sehingga memudahkan masyarakat mengakses perpustakaan secara digital di mana saja dan kapan saja.

Baca juga: Bangkit dari pandemi melalui Perpustakaan Berbasis Inklusi Sosial

Adanya kerja sama dengan ePerpus diharapkan akan semakin banyak buku-buku terbitan dari Kemendikbudristek yang dipublikasikan secara digital sehingga semakin meningkatkan literasi masyarakat.

Kemendikbudristek sendiri saat ini memiliki 148 Unit Pelayanan Teknis (UPT) dan lebih dari 100 perguruan tinggi di seluruh Indonesia yang beberapa di antaranya memiliki perpustakaan sehingga berpotensi bermitra terkait pengembangan literasi.

Baca juga: Program TPBIS dinilai mampu sejahterakan masyarakat

General Manager Gramedia Digital Made Ruswidhi menyebutkan sejak terdaftar pada November 2019 tercatat ePerpus Kemendikbudristek memiliki 131.325 pengguna dari 11.107 koleksi digital berupa buku, majalah, koran, dan majalah jendela.

“Sedangkan untuk jumlah pembaca aktifnya, terhitung dari bulan Januari sampai September 2023 memiliki 29.608 pembaca,” ujar Ruswidhi.

Baca juga: IFLA kagumi program perpustakaan berbasis inklusi sosial
Baca juga: Perpustakaan miliki peran dalam pulihkan ekonomi nasional

Pewarta: Astrid Faidlatul Habibah
Editor: Tunggul Susilo
Copyright © ANTARA 2023