Jakarta (ANTARA News) - PT Jamsostek mengalokasikan Rp100 miliar untuk membangun rumah bagi pekerja di sejumlah daerah melalui kerjasama dengan Perum Perumnas.

Direktur Investasi Jamsostek Jeffry Haryadi dalam siaran pers yang diterima di Jakarta, Minggu mengatakan, pihaknya akan membicarakan masalah itu dengan Perumnas.

Jeffry usai pembukaan Jamsostek Goes to Society di Semarang kerja sama dengan Perumnas itu untuk memenuhi kebutuhan pekerja akan rumah yang layak bagi keluarganya. Perumahan yang akan dibangun berupa rumah susun dan rumah biasa (landed house).

PT Jamsostek juga mengajak kerja sama dengan pemerintah daerah diantaranya Jateng dan Jabar.

"Kalau yang di Jateng prosesnya masih terkendala kepemilikan lahan," kata Jeffry.

BUMN itu juga membuka kesempatan bagi pemerintah daerah lain yang bisa menyediakan lahan untuk pembangunan rumah susun sewa atau milik.

Di sisi lain, Jeffry juga menjelaskan hingga kuartal pertama 2013 total investasi Jamsostek yang ditempatkan di deposito perbankan mencapai Rp42,57 triliun. Dari jumlah tersebut sebesar 40 persen dialokasikan ke bank BUMN.

"Mandiri yang terbesar, kemudian BNI, baru BRI," katanya.

Penempatan deposito di perbankan khususnya pada bank BUMN tidak didasarkan pada bunga yang diberikan karena sudah ada aturan bahwa bank BUMN harus memberikan bunga sama besarnya denga deposito.

"Kita tidak pernah meminta rate khusus apalagi kepada BUMN, kalau ada oknum Jamsostek yang meminta rate khusus, silakan laporkan," ujarnya.

Menurut dia, alokasi deposito bisa berubah seiring kerja sama yang dilakukan Jamsostek dengan perbankan.

Dia mencontohkan kerja sama dengan PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BRI) untuk membuka 500 service point office (SPO) akan meningkatkan jumlah dana deposito di BRI. "Karena setoran atau iuran Jamsostek yang masuk melalui BRI akan disimpan di BRI," katanya.

Hingga kuartal pertama 2013 PT Jamsostek membukukan hasil investasi mencapai Rp4,7 triliun. Jumlah tersebut mencapai 32,41 persen dari target hasil investasi tahun ini yang sebesar Rp14,6 triliun. Kontribusi terbesar dari hasil investasi berasal dari portofolio saham.

(E007/S025)

Pewarta: Erafzon SAS
Editor: Ruslan Burhani
Copyright © ANTARA 2013